Pasar Kembang Surabaya Penanda Zaman

REKAYOREK.ID Tepat pada tikungan jalan yang menjadi pertemuan jalan Pasar Kembang dan jalan Diponegoro, persis di bawah jembatan Layang Pasar Kembang (Kupang) terdapat pasar lama, yang kondisi fisiknya sudah mangkrak. Kondisi fisiknya terbuat dari konstruksi kayu jati beratap genting. Pasar ini sudah ada di tahun 1940-an. Namanya Pasar Kembang. Nama ini sebagaimana tertulis pada peta Surabaya tahun 1940 terbitan Het Woningbureau Versluis NV Soerabaja sebagaimana dapat diakses melalui oldmapsonline dan menjadi koleksi institusi Universitas Leiden, Belanda.

Boleh dikata ini adalah Pasar Kembang lama, karena sudah ada Pasar Kembang baru di jalan Pasar Kembang. Pasar Kembang lama sempat menjadi pusat perputaran ekonomi sebelum kemerdekaan tahun 1945. Sekarang nama Pasar Kembang (lama) ini berpindah ke Pasar Kembang baru, yang ada di sebelah utaranya atau di sebelah kiri jalan Pasar Kembang sebelum pertigaan jalan Pandegiling dari arah Utara ke selatan.

Posisi pasar pada peta Surabaya sekarang. Foto: google

 

Mengapa di sana ada pasar pada era Hindia Belanda? Kawasan ini termasuk kawasan subur di masanya dan dekat dengan pemukiman elit di kawasan Darmo, yang ada di sebelah Timurnya.

Lokasi ini termasuk daerah strategis karena dilalui oleh jaringan kereta api uap, yang dioperatori oleh Oost Java Stoomtram (OJS), yang menghubungkan Stasiun Groedo, Wonokromo, Sepanjang (di selatan) dan Ujung (di Utara).

Pasar di titik persimpangan lima di bawah Flyover Pasar Kembang. Foto: oldmapsonline

 

Pasar Kembang ini terletak di titik persimpangan Tamarindelaan (kini jl Pandegiling), Reiniersz Boulevard (kini jalan Diponegoro), Jalan Pasar Kembang (tetap) dan Ringweg (jalan Girilaya) serta jalan Banyuurip. Ada simpang lima di sana. Sekarang juga masih menjadi persimpangan yang ramai. Simpang Lima ini meliputi jalan Diponegoro – Jalan Pasar Kembang – Jalan Pandegiling – Jalan Girilaya dan Jalan Banyuurip.

Mangkrak

Sayang pasar ini kini mangkrak. Pasar sudah tidak aktif lagi. Padahal disana terpasang papan PD. Pasar Surya, pasar yang dalam pengelolaan pemerintahan Kota Surabaya. Pasar Kembang lama ini adalah memorabilia kemajuan kota Surabaya sebelum era kemerdekaan tahun 1945. Pasar ini berseberangan dengan rumah gubernur Jendral, yang dikenal dengan sebutan Rumah Setan, yang sekarang kondisinya juga memprihatinkan setelah atapnya ambrol.

Eks bangunan Pasar Kembang. Foto: kol pan

 

Di dalam pasar itu sering dipakai tempat tidur, kondisinya gelap dan kumuh serta tidak pantas sebagai wajah kota Surabaya. Kalau diperhatikan dengan seksama kondisi pasar ini dibangun dengan cermat yang didukung oleh pemilihan bahan yang baik. Betapa sebuah konstruksi bangunan pasar yang kokoh di masanya. Kekokohan itu masih bisa dilihat hingga sekarang.

Kondisi di dalam pasar yang berkonstribusi kayu jati. Foto: yyn

 

Kuda kudanya, yang menjadi bagian dari konstruksi bangunan, berbahan kayu jati pilihan yang serupa dengan konstruksi peron Stasiun Wonokromo. Stasiun Wonokromo ini dibangun pada masa Hindia-Belanda oleh maskapai Staatsspoorwegen. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe C.

Kuda kuda konstruksi pasar. Foto: yyn

 

Pasar Kembang (lama) adalah salah satu pasar tradisional yang legendaris dan historis di Surabaya. Letaknya di ujung barat jalan Pandegiling (dulu Tamarinde laan). Sementara diujung Timur jalan Tamarinde laan ada Pasar Keputran, yang masih beroperasi hingga sekarang.

Kuda kuda konstruksi Stasiun Wonokromo. Foto: ist

 

Ketenaran

Ketenaran nama Pasar Kembang ini kemudian disandang Pasar Kembang (baru) di jalan Pasar Kembang. Pasar ini memang tersohor karena bunga, khususnya bunga tabur untuk nyekar (tabur bunga). Kawasan ini memang kawasan pemakaman. Sekarang kawasan pemukiman yang padat.

Para penjual kembang masih menghiasi. Mereka berjualan di jalan Kedungdoro hingga jalan Pasar Kembang. Selain ada komoditas bunga tabur, pasar ini sekarang dikenal dengan pusat kue tradisionalnya.

Beralih ke Pasar Kembang yang sudah ada di tahun 1940-an, yang lokasinya di pojokan jalan Pandegiling dan pertemuan ujung selatan jalan Pasar Kembang dan ujung Utara jalan Diponegoro, apa yang bisa diperbuat agar nama Pasar Kembang yang legendaris dan historis tetap terjaga? @PAR/nng