REKAYOREK.ID Peristiwa perang 10 November 1945 menjadi perhatian seorang sineas muda Belanda, Miron, produser film dokumenter dari Miron Production.
Melihat berita dan fakta yang masih ada di negerinya tentang sejarah masa lalu di Kota Surabaya, khususnya pada perang 10 November 1945 yang dipandang dari satu pihak saja (Belanda), ia berharap bisa menyajikan sudut pandang dari pihak lain: Inggris dan Indonesia. Perang 10 November 1945 adalah perang yang melibatkan 3 negara utama: Indonesia, Inggris dan Belanda.
Tidak fair kiranya jika peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Indonesia, hanya dipandang dari satu sudut pandang. Yaitu Belanda. Oleh karena itu, Miron memandang sangat perlu untuk menghadirkan sudut pandang pihak lain sebagai perimbangan sehingga nantinya dalam satu paket film dokumenter tentang cerita pertempuran 10 November 1945 akan ada tiga sudut pandang dari tiga negara.
Miron dari Miron Production di Amsterdam, Belanda memulai produksi film dokumenternya di Surabaya, tempat meletusnya peristiwa 10 November 1945, yang selanjutnya muncul julukan sebagai Kota Pahlawan dan sekaligus penetapan sebagai Hari Pahlawan. Surabaya menjadi satu satunya kota di Indonesia yang berstatus sebagai Kota Pahlawan.
Miron sudah ada di Surabaya pada Kamis, 2 November 2023. Sejak itu dia mulai mengenal dan mengikuti rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan di Surabaya. Gelaran Parade Juang pada Minggu, 5 November 2023 tidak luput dari perhatiannya.
Iring iringan parade ini melewati jalan di depan hotel, tempat dimana ia menginap. Yaitu hotel Majapahit, hotel legendaris tempat insiden perobekan bendera Merah Putih Biru terjadi pada 19 September 1945.
Miron melakukan observasi dan penelitian sekaligus pengambilan gambar serta interview berbagai narasumber terkait untuk mendukung produksi film dokumenter tentang 10 November 2023. Untuk itu dia tinggal di Surabaya mulai 2 November hingga 16 November 2023. Waktu tinggal di Surabaya bisa bertambah, tergantung dari kelengkapan materi yang didapat.
Pada hari Jumat, 10 November 2023, ia interview seorang narasumber di Hotel Majapahit. Ia selanjutnya berburu buku buku yang ada kaitannya dengan perang 10 November 1945 ke perpustakaan Fakultas Ilmu Sejarah (FIB) Universitas Airlangga. Di FIB ini ia ditemui Prof. Purnawan Basundoro, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, narasumber pertama yang ia ketahui sebelum kedatangannya di Surabaya.
Setelah diterima prof. Purnawan Basundoro, Miron diarahkan ke Perpustakaan Fakultas. Ada beberapa buku terkait dengan peristiwa 10 November 1945. Atas seizin pihak perpustakaan, Miron bisa membawa keluar beberapa buku terkait 10 November. Ia senang karena pada akhirnya ia mendapat buku yang ia cari: Kota Lama, Kota Baru. Dalam buku iti Prof. Purnawan Basundoro adalah salah satu tim penulis.
Dalam buku ini terdapat kutipan yang menarik perhatiannya. Yaitu peristiwa yang terjadi tepat pada 10 November 1945. Dari buku itu, ia sebetulnya mencari data peristiwa yang terjadi tepat pada 10 November 1945, dimana ada peristiwa dimana ada upaya pembebasan banyak tawanan oleh tentara sekutu dari sebuah penjara. Informasi awal yang ia dapatkan menyebut Penjara Kalisosok. Tapi dalam buku itu tidak ada penyebutan spesifik penjara.
Nama penjara Kalisosok inilah yang beredar di Belanda dan karena itu dia ingin mengkonfirmasinya. Namun dari pelacakannya hingga Jumat, 10 November 2023 informasi tentang upaya penyelamatan di penjara Kalisosok tidak ada.
Kegiatan lain, yang Miron sempat ikuti tepat pada 10 November 2023, adalah Upacara Hari Pahlawan di Balai Kota. Ia sengaja datang ke Balai Kota karena ingin tahu bagaimana warga Surabaya memperingati Hari Pahlawan dan dan siapa siapa saja yang menjadi tokoh pahlawan. Dalam rangkaian upacara itu akhirnya dibacakan kutipan kata kata bijak pahlawan.
Kegiatan lain, yang Miron sempat ikuti tepat pada 10 November 2023, adalah Upacara Hari Pahlawan di Balai Kota. Ia sengaja datang ke Balai Kota karena ingin tahu bagaimana warga Surabaya memperingati Hari Pahlawan dan dan siapa siapa saja yang menjadi tokoh pahlawan. Dalam rangkaian upacara itu akhirnya dibacakan kutipan kata kata bijak pahlawan.
Pada malam hari, Miron mengunjungi kegiatan pameran foto dan lukisan di komplek Balai Pemuda. Ada dua event pameran. Di basement Balai Pemuda digelar pameran foto yang menyajikan para pejuang dan pahlawan yang langsung terlibat dalam perang 10 November 1945. Selain itu juga digelar diskusi publik buat pengunjung untuk menambah wawasan sejarah tentang momen pasca 10 November 1945.
Di lokasi yang berbeda, di Gedung Merah Putih digelar pameran lukisan dan pameran pusaka, keris. Dari kedua aktivitas di gedung Merah Putih, Miron bisa memperoleh tambahan informasi bagaimana warga kota Surabaya memperingati Hari Pahlawan. Semua informasi ini akan menjadi kemasan paket film dokumenter yang menjadi satu dengan pandangan warga Belanda dan warga Inggris terkait dengan peristiwa 10 November 1945.@nanang