Tahun Baru 2022, PRIMA: Penyakit Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Indonesia Harus Dilenyapkan

REKAYOREK.ID Dalam menyongsong kehidupan baru di tahun 2022 banyak harapan yang muncul bahwa kehidupan bangsa Indonesia akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun, kebaikan tersebut hanya akan terwujud jika penyakit yang menggerogoti kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilenyapkan.

Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Agus Jabo Priyono mengungkapkan bahwa sumber penyakit bangsa Indonesia saat ini adalah oligarki.

“Sumber penyakit itu adalah alam liberal kapitalistik, ketergantungan, kesenjangan sosial, kemiskinan, polarisasi, akibat kehidupan ekonomi dan politik belum berdaulat dan dikuasai segelintir orang,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (01/01).

Agus Jabo mengatakan, sepanjang tahun 2021 kemarin menjadi tahun yang berat dan penuh kecemasan bagi kehidupan umat manusia di bumi, termasuk bangsa Indonesia. Sebab, banyak sanak saudara dan handai taulan yang harus meninggal lantaran terpapar Covid-19 yang menyerang secara tiba-tiba.

Ia menyayangkan, banyak pejabat Indonesia awalnya meremehkan keberadaan virus berbahaya tersebut.

“Begitu Covid-19 menyerbu, situasi menjadi kacau balau, rumah sakit penuh, alat kesehatan tidak siap, tenaga kesehatan kewalahan, banyak korban berjatuhan,” tukasnya.

Agus Jabo juga mengungkapkan, dalam mengatasi dan mengendalikan Covid-19 pemerintah tidak mampu berdikari. Pasalnya, untuk penyediaan vaksin, oksigen maupun alat kesehatan lainnya Indonesia masih harus bergantung pada negara lain.

Selain itu, akibat sikap dan kebijakan yang kurang tepat, krisis kesehatan dan krisis ekonomi datang menerjang dan tidak bisa dihindari. “Kegiatan manusia di luar rumah dihentikan, work from home, kehidupan ekonomi dan sosial lumpuh total, krisis ekonomi dan kesesehatan datang menerjang,” ungkapnya.

Hanya saja, lanjut dia, saat masyarakat cemas menghadapi krisis, beberapa gelintir orang justru mengambil kesempatan untuk meraup keuntungan politik dan ekonominya sendiri.

“KPK dilemahkan, lahir UU Minerba yang menguntungkan segelintir orang dan UU Omnibus Law Cipta Kerja yang menyerahkan hidup bangsa kepada investasi disahkan, Peri Kemanusiaan dan Keadilan Sosial dipertaruhkan,” tegas Agus Jabo.

Di sisi lain, menurut Agus Jabo, polarisasi politik yang tersisa dari dua kali penyelenggaraan Pemilu kemarin juga masih melembaga di tengah masyarakat hingga saat ini. “Kebencian, saling serang, caci maki seperti bara api yang tak bisa padam, persatuan nasional rapuh,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Agus Jabo mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk menyambut tahun baru 2022 dengan penuh harapan dan semangat. Menurutnya, harapan tersebut akan tumbuh jika semangat kebangsaaan dan kebersamaan dalam satu nasib satu tujuan dapat kembali dibangkitkan.

“Tentu saja dengan memegang teguh Pancasila sebagai filosofi dasar dan bintang arah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucapnya.

Agus Jabo menjelaskan, implementasi dari konsepsi semangat kebangsaan dan kebersamaan satu nasib satu tujuan tersebut adalah dengan terbangunnya ekonomi kerakyatan yang berbasiskan padaUMKM dan koperasi. Apalagi, keduanya merupakan pilar utama ekonomi nasional yang berdikari serta dibatasinya kekuasaan gelap oligarki dengan UU anti Oligarki.

“Kita butuh kepemimpinan yang kuat, berdaulat dan pro rakyat. Hanya dengan cara itu, keadilan sosial dan masyarakat yang makmur bisa diwujudkan. Jika kita bersatu, kita pasti bisa!” pungkasnya. (ima)

Oligarkiprima