Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Andai Prasasti Sangguran Berada di The British Museum

REKAYOREK.ID Belum lama British Broadcasting Corporation (BBC) melalui BBC Indonesia memberitakan tentang prasasti Sangguran atau Minto Stone yang berada di Skotlandia, UK. Pemberitaan ini terkait dengan kabar upaya pemulangan (repatriasi) prasasti asal Malang Jawa Timur, yang dibawa Raffles pada awal abad 19 ketika Inggris berkuasa di wilayah Hindia Timur.

Taman di lingkungan kediaman ahli waris Lord Minto di Skotlandia, UK. Foto: bbc

 

Sekarang keberadaan prasasti itu berada di taman prasasti Kediaman Bangsawan Lord Minto di Skotlandia. Memang di taman itu ada beberapa batu lainnya, yang menjadi koleksi keluarga Bangsawan Lord Minto.

Kutukan Mengerikan

Entah Lord Minto waktu itu atau bahkan keluarga ahli waris Lord Minto sekarang mengetahui isi dari prasasti itu. Bahwa isinya tentang kutukan atau peringatan berdarah.

Yaitu: “Potong hidungnya, belah kepalanya, sobek perutnya, cabut ususnya, makan dagingnya, minum darahnya, dan habisi dia tanpa ampun bagi siapa yang memindahkan prasasti ini dari tempatnya”. Mengerikan!

Tetapi prasasti itu sudah sekitar 200 tahun menjadi koleksi keluarga Minto, sejak dari India sampai pulang ke Inggris. Tentu ada hal yang menarik dari batu yang bertuliskan aksara Jawa Kuna ini.

Prasasti Sangguran (Minto Stone) di Taman Prasasti Keluarga Minto. Foto: ist

 

Mengapa batu itu diberikan kepada Lord Minto sebagai hadiah? Raffles adalah seorang pecinta barang antik ulung dan sangat terpesona oleh budaya Jawa. Ia lantas meminta kepala teknisi, Colin Mackenzie, untuk menyurvei pulau Jawa dan membawa pulang benda-benda yang diduga akan menarik minat para orientalis kolonial Barat.

Terpikat Karya Budaya Jawa

Justru Lord Minto sendiri lah yang tertarik dengan hadiah dari Raffles. Sebetulnya prasasti ini merupakan rampasan dari Mojorejo (kini dekat Kota Batu, Malang, Jawa Timur), salah satu wilayah yang direbut Inggris pasca-Geger Sepehi. Lalu oleh Raffles diberikan kepada atasannya yang bertempat di India kala itu.

Prasasti Sangguran dalam sketsa di awal abad 19. Foto: ist

 

Geger Sepehi atau Geger Sepoy adalah peristiwa penyerbuan Keraton Yogyakarta yang dilakukan oleh Inggris pada tanggal 19-20 Juni 1812 untuk menggulingkan Sultan Hamengkubuwana II, yang menolak bekerjasama dengan pemerintahan kolonial yang baru.

Kala itu Raffles memboyong dua prasasti. Yakni Prasasti Sangguran (Minto Stone ) dan Prasasti Pucangan (Calcutta Stone). Keduanya dari Jawa Timur. Prasasti Pucangan masih di India dan disebut Calcutta Stone. Sementara Prasasti Sangguran dibawa ke Inggris dan selanjutnya dikenal dengan nama Minto Stone.

Jendela Nusantara di Mancanegara

Sebetulnya upaya untuk memulangkan kedua prasasti itu telah dilakukan. Tapi hingga kini upaya itu masih belum final.

Aries Paewai, (kiri) utusan Jawa Timur yang ditugaskan Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa melihat Prasasti Sangguran di Skotlandia, UK pada Agustus 2023. Foto: ist

 

Rosetta Stone di the British Museum, London UK. Foto: ist

 

Namun demikian keberadaan prasasti di mancanegara sebenarnya menjadi benda diplomasi budaya yang melambangkan Nusantara, khususnya Jawa di Mancanegara. Andai prasasti itu menjadi koleksi The British Museum di London, maka prasasti Sangguran memiliki tempat yang lebih terhormat seperti halnya Rosetta Stone dari Mesir.@PAR/nng

Komentar
Loading...