Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Pernah Ada Bunker Perlindungan di Grudo

REKAYOREK.ID Di Surabaya apakah pernah ada Dukuh atau Desa Grudo? Dukuh Grudo pernah ada di Surabaya. Lokasi itu berada di Kelurahan/Desa Dr. Sutomo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya.

Menyimak peta lama Surabaya , koleksi Universitas Leiden Belanda, wilayah Dusun Grudo meliputi kawasan elit di selatan Jalan Pandegiling hingga kawasan Dinoyo (dekat Dinoyo Tangsi). Itu Susun Groedo, bersebelahan dengan Dusun Keputran dan Dusun Dermo serta Dusun Pandegiling.

Nama Grudo yang pernah berbentuk Dusun dan pernah menjadi kebun binatang Surabaya sementara, pindahan dari Kaliondo, sebelum pindah ke Darmo pada awal abad 20, cukup dikenal di eranya. Apalagi di Dusun itu pernah ada Stasiun Induk Tram Uap Oost-Java Stoomtram (OJS) sehingga keberadaannya banyak dikenal.

Lokasi Stasiun Groedo di dekat lahan Dinoyo Tangsi. Foto: oldmapsonline

 

Jalurnya pun melewati jantung Kotta (Bovenstad) hingga ke Kotta lama (Benedenstad) di Halte Bibis lalu menuju ke Halte Ujung (jalur Utara). Sementara menuju ke jalur selatan, tram dari Groedo menuju ke Stasiun Wonokromo. Dari Wonokromo ada yang terus ke selatan ke Karangpilang-Sepanjang dan ke Utara melalui Halte Pasar Turi. Jalur Selatan ini bertemu di satu Halte yang sama di Bibis dekat Stasiun Staatsspoorwegen (SS) untuk jalur luar kota.

Jalur trem uap dari Groedo melewati Kaliasin (Basuki (Rahmad) dan Toengjoengan. Foto: oldmapsonline

 

Jalur Oost Java Stoomtram (OJS) ini dari Groedo ke Utara melalui Keputran – Kaliasin (Basuki Rahmad) – Toendjoengan – Gemblongan – Aloon Aloon – Bibis – Kampenment – Oedjoeng. Ini jalur elit karena menyusuri tempat tempat ramai. Karena itulah Stasiun Groedo banyak dikenal orang.

Trem uap melewati Halte Bibis di jalan At Kotta. Foto: ist

 

Sekarang banyak orang tidak mengenal Stasiun Groedo termasuk letaknya pernah ada dimana. Bahkan nama Dukuh Groedo yang berada dekat Dinoyo Tangsi sudah hilang. Dukuh Groedo tinggal menyisakan nama jalan (kampung) di Kelelurahan Dr . Soetomo, kecamatan Tegalsari. Keputran, Groedo, Tegalsari dan Pandegiling adalah nama nama asli lokal.

Melewati jalan Dukuh dekat Klenteng Hok Tiek Hian. Foto: ist

 

Sekarang Groedo menyisakan nama jalan dan kampung serta Rusunawa Grudo, yang dikelola pemerintah kota Surabaya. Ada jalan Grudo I sampai IV. Sebelum dibangun Rusunawa, di lokasi ini juga pernah berdiri sebuah komplek perumahan yang berkontribusi kerangka besi dan asbes. Di bagian halaman, pernah dilengkapi dengan bungker perlindungan. Entah apakah bunker itu masih ada ketika sudah berdiri bangunan Rusunawa Grudo.

Nama Grudo sendiri memang terdengar keren “Groedo”. Tapi nama ini sebetulnya sudah lama ada sebagai bagian dari sebuah dusun, sebuah wilayah yang berada di dalam administrasi Desa atau Kelurahan.

Diduga perumahan Grudo lama di lahan elit di era pemerintahan Hindia Belanda adalah perumahan bagi pegawai Gemeente Surabaya. Pada zaman itu, di Tamarindelaan (kini jalan Pandegiling) terdapat kantor kantor pemerintah. Misalnya kantor perekrutan Brandweer (PMK) dan Kantor Pengerjaan dan Perawatan Jalan atau Kantor Pekerjaan Umum (PU).

Grudo menjadi nama jalan kampung dan Rusunawa. Foto: google

 

Karena menjadi aset Pemerintah Gemeente Soerabaia (Belanda) itulah, maka tanah dan bangunan itu selanjutnya dikuasasi pemerintah kota Surabaya dan digunakan sebagai Rusunawa Grudo.

Grudo, riwayatmu dulu dan kini telah mengiringi jalannya perkembangan kota Surabaya.@PAR/nng

Komentar
Loading...