Puri Aksara Rajapatni Jalin Kerjasama Kebudayaan Dengan Konjen Kehormatan Republik India
Hari Aksara Internasional 2024
REKAYOREK.ID Pagelaran seni ludruk dalam rangka Peringatan Hari Aksara Internasional 2024 di Kota Lama Surabaya pada Sabtu (20/9/2024) menjadi sebuah komitmen bersama dalam upaya pelestarian budaya dan aksara.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi dalam sambutan pembukaan acara pementasan ludruk Gen Z, yang mengangkat judul “Aji Saka Surapringga, Geger ing Bhumi Karembangan”, mengajak ꦮꦂꦒ warga Surabaya, utamanya para generasi muda mau cancut tali wanda melestarikan budaya lokal. Yaitu ludruk.
Eri mengapresiasi kolaborasi elemen elemen pemuda Surabaya, yang mau bermain seni pertunjukan ludruk dalam menyemarakkan peringatan Hari Aksara Internasional 2024. Hari Aksara Internasional, yang digagas UNESCO sejak 1967, adalah upaya global dalam mempertahankan literasi sebagai modal memahami antar bangsa dan kerjasama demi perdamaian dunia.
Karenanya peringatan di Surabaya ini turut mengundang perwakilan negara sahabat yang berkantor di Surabaya. Diantaranya adalah pejabat diplomatik dari Kantor Konsulat Jenderal Kehormatan Republik India di Surabaya. Konjennya adalah Manoj Bhat.
Manoj Bhat adalah sosok yang peduli pada masalah masalah sosial dan budaya. Terkait dengan budaya, utamanya adalah literasi aksara, kehadirannya dalam peringatan Hari Aksara Internasional di Surabaya bukan yang pertama.
Pada peringatan Hari Aksara Internasional 2023, Manoj juga hadir. Baginya literasi aksara adalah jendela ilmu pengetahuan. Hal ini sangat cocok bagi dirinya yang memang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia pendidikan. Manoj Bhat dikenal sebagai Ketua Yayasan Spins International School di Surabaya. Jabatan barunya adalah Konsul Kehormatan Republik India di Surabaya.
Pada peringatan Hari Aksara Internasional 2024, Manoj antusias hadir. Selama ini Manoj mengikuti pergerakan pelestarian aksara Jawa yang dilakukan oleh komunitas aksara Jawa, Puri Aksara Rajapatni.
“Saya banyak belajar melalui artikel artikel www.rajapatni.com yang ditulis pak Nanang”, kata Manoj dalam diskusi budaya di Restoran Indragiri pada Sabtu malam (21/9/2024).
Ketika menghadiri pagelaran peringatan Hari Aksara Internasional di Kota Lama, Manoj turut mendampingi walikota Surabaya Eri Cahyadi bersama istri Rini Indrayani. Pertunjukan, yang berlangsung tidak kurang dari dua setengah jam itu, tidak membuat Manoj beranjak dari tempat duduk. Ia mengikuti dan menyimak dengan seksama kisah cerita yang diangkat dari kisah legenda Aji Saka, yang dimodifikasi berdasarkan cerita sejarah lokal dan fakta fakta lokal.
Sejarah lokalnya dikaitkan dengan nama Kadipaten Surapringga (nama Surabaya lama) dan kisah faktualnya dikaitkan dengan persoalan persoalan Surabaya.
“Ini cerita bagus, menggabungkan cerita legenda, cerita sejarah dan persoalan persoalan faktual”, jelas Manoj yang duduk bersebelahan dengan walikota Surabaya.
Di sepanjang jalannya pertunjukan, Manoj tak lepas berdiskusi dengan walikota Surabaya dan tertawa bersama melihat lucunya pertunjukan yang dimotori oleh dua abdi dalem Surojoyo dan Kartoboyo, yang diperankan Robert dan Saiful dari the Luntas.
Cerita ludruk dengan judul “Aji Saka Surapringga, Geger ing Bhumi Karembangan” ini digagas oleh Tim Puri Aksara Rajapatni. Usai pertunjukan Manoj langsung berdiskusi dengan tim Rajapatni: A. Hermas Thony, Nanang Purwono, Ita Surojoyo, Chris Wibisono termasuk Setya Amrih Prasaja, seorang filolog dari komunitas aksara Jawa di Yogyakarta.
Dari percakapan singkat tapi mendalam muncullah satu kegiatan kebudayaan bersama yang kemudian lahir kerjasama antara Puri Aksara Rajapatni dan Konsulat Jenderal Kehormatan Republik India dalam bidang kebudayaan dan pemajuan aksara Jawa.@PAR/nng