Ada banyak karya penulis perempuan hebat Indonesia yang wajib untuk dibaca. Berbagai tema diangkat, mulai dari percintaan, seksualitas, fantasi, religi, hingga horor. Berikut adalah 5 rekomendasi dari banyaknya karya hebat tersebut:
1. Saman – Ayu Utami
Membaca sama berarti kita membaca salah satu tonggak pendobrak tabu seksualitas dalam karya sastra Indonesia oleh penulis perempuan. Ayu Utami, yang memiliki latar belakang sebagai seorang jurnalis, dalam karyanya ini menceritakan kisah persahabatan, percintaan dan politik yang diramu menjadi satu. Dengan empat tokoh perempuan yang saling bersahabat (Laila, Yasmin, Cok dan Shakuntala) serta seorang lelaki (Saman) cerita dirangkai secara apik. Ayu Utami tak hanya berani mengungkapkan seksualitas dari sudut pandang perempuan tetapi juga menyiratkan pesan ekokritik atas hubungan manusia yang selalu mengeksploitasi alam, seolah alam adalah milik mereka, hal ini sering terlewatkan oleh pembaca Indonesia. Sebuah masterpiece yang wajib kamu baca!
2. Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Ngomongin soal novel sejarah, bagi kamu pecinta sejarah, novel ini tak bisa kamu lewatkan. Laut Bercerita ditulis oleh Leila S. Chudori berhasil menyihir pembaca dengan kisah yang tak hanya menyentuh kemanusiaan tetapi juga menyadarkan kita tentang sejarah yang tidak diceritakan di buku teks pelajaran. Bagaimana sejarah demokrasi Indonesia yang salah satunya diperjuangan oleh aktivis dan mahasiswa bahkan diantara mereka harus hilang, mati tak tahu dimana kuburnya. Leila memiliki background jurnalis dan kisah ini diangkat dari kisah nyata hasil wawancaranya. Sebuah novel sejarah yang membuka tabir kelam perjuangan aktivis di Indonesia, wajib kamu baca!
3. Gadis Kretek – Ratih Kumala
Masih tentang sejarah, novel satu ini tak kalah epik. Ratih Kumala terkenal sebagai sastrawan perempuan Indonesia yang banyak melahirkan karya dengan mengangkat budaya lokal suatu daerah di Indonesia. Tak terkecuali dalam novel ini, selain mengangkat sejarah novel ini juga mengangkat warna budaya lokal Jawa, khususnya Jawa Tengah. Novel ini tidak hanya bercerita sejarah, tetapi juga tentang “kewirausahaan” dan peran perempuan dalam bisnis. Selama ini, pebisnis selalu diidentikan dengan laki-laki, terutama dalam produk maskulin seperti rokok atau kretek. Zaman sekarang, perempuan yang merokok dianggap tak pantas. Membaca Gadis Kretek mengingatkan saya pada sosok “Rara Mendut” yang terkenal sukses sebagai pebisnis rokok karena menerapkan strategi branding dan marketing terhadap produk rokoknya yang dikenal manis karena “konon katanya” direkatkan dengan air liurnya. Hal ini pula yang kiranya mengilhami novel Gadis Kretek. Bagaimana menarik bukan ceritanya, wajib kamu baca!
4. Madre – Dee Lestari
Membahas kewirausahaan, ada pula penulis perempuan Indonesia yang karyanya menegangkan tentang sebuah perjalanan bisnis. Bukan perjalanan bisnis biasa, tetapi sebuah perjalanan bisnis yang memiliki penyadaran filosofis tentang arti dari “hidup” dan “bertahan”. Inilah novelet berjudul “Madre”. Madre adalah nama dari ragi atau yeast atau khamir yaitu sejenis jamur yang digunakan dalam membuat roti secara turun temurun oleh keluarga Tansen. Diceritakan bahwa Madre telah berumur lebih dari 70 tahun dan membuka mata tokoh utamanya yaitu Tansen tentang bagaimana Madre dan usahanya menjadi penopang hidup para pekerja di usaha rotinya itu. Tidak hanya membawa nilai kemanusiaan tetapi novel ini juga menyadarkan tentang latar belakang budaya Tionghoa yang lekat dengan kewirausahaan dan perlahan disadari menjadi identitas Tansen. Penasaran? Baca novelet ini ya!
5. Semua Ikan di Langit – Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (Ziggy Z.)
Nama Ziggy Z dikenal karena kepiawaiannya dalam mengolah cerita dan ciri khasnya menggunakan sudut pandang tokoh anak-anak. Novel Semua Ikan di Langit juga sarat akan filosofis. Bahkan bisa dibilang novel ini juga abstrak dan menarik. Berbeda dari kebanyakan novel Indonesia apalagi yang ditulis oleh penulis perempuan. Dalam novel ini kamu bisa mengenal tokoh-tokoh tak biasa seperti Bus DAMRI yang bisa bicara, ikan julung-julung, hingga tokoh bernama Beliau. Membaca novel ini mengingatkan saya pada “Le Petit Prince” (Pangeran Kecil) karya Antoine de Saint-Exupéry. Bagaimana novel ini membawakan cerita yang posthumanis dan filosofis, kita bisa memahami kemanusiaan dari sudut pandang non manusia, seperti dari tokoh “Bus DAMRI”. Menarik bukan? Sayang untuk kamu lewatkan!
Itu dia, lima rekomendasi karya penulis perempuan Indonesia. Masih banyak karya-karya memukau lain dari penulis perempuan Indonesia. Semoga lima karya ini bisa menjadi pembuka rasa penasaran mu untuk berkelana membaca karya penulis perempuan Indonesia yang lain ya!
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud