Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Anies Tak Perlu Ragu, Rakyat Mendukung

Oleh: Asyari Usman

TEGAS terhadap pelanggar PPKMD pasti akan menciptakan musuh Anies Baswedan. Sebagai penanggung jawab DKI Jakarta, Anies tak perlu memikirkan itu. Keselamatan rakyat adalah misi utama.

Kalau memikirkan bakal banyak musuh gara-gara “head to head” dengan sejumlah pengusaha besar yang membandal atau egois (memakai istilah Pak Gub), justru Anies akan dilihat “politicking” alias bermain politik. Jadi, sudah benar tindakan Anies menyegel dan memarahi staf Ray White. Mereka sangat ceroboh.

Jakarta adalah titik sentral Covid-19. Jumlah terpapar paling besar. Begitu juga jumlah korban jiwa. Kegagalan DKI mengatasi pandemi akan dilihat sangat tercela oleh publik domestik dan media internasional. Indonesia dianggap gagal jika Jakarta dijajah Covid.

Mau tak mau, dari sini pula nanti akan bersemi kesimpulan bahwa Anies tak becus. Suka atau tak suka, kegagalan Anies mengendalikan amuk Corona pasti akan digunakan sebagai amunisi untuk menyerang kapabilitasnya sebagai pemimpin. Bakal berlanjutlah ke urusan pilpres 2024.

Karena itu, Anies tak boleh lengah. Silap sedikit akan ditekel. Hari ini, ujian terbesar untuk Pak Gub adalah eradikasi (pelenyapan) wabah dari Jakarta. Ini tidak ringan. Tingkat penularan saat ini ada pada titik kritis.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKMD) harus sukses dan mampu melewati titik kritis itu dengan kurva menurun. Tak sampai di situ, Anies harus mampu membawa Jakarta keluar dari kepungan Covid-19. Ini taruhan besar.

Rakyat Jakarta pasti mendukung. Anies tidak perlu ragu. Tindak tegas saja para pengusaha sok jago yang tak merasa bersalah membuka kantornya di tengah PPKMD. Gunakan pasal pidana dan denda maksimum.

Sekali lagi, Anies harus memastikan Jakarta “zero tolerance”. Hanya cara ini yang bisa mengantarkan Jakarta ke posisi bebas Covid.[]

*) Penulis wartawan senior

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...