Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Kisah Trunojoyo, Bangsawan Madura yang Berkuasa di Surabaya

REKAYOREK.ID Alkisah, sejarah Surabaya dimulai dari Raden Trunojoyo, bangsawan Madura yang memberontak Mataram pada kisaran 1670-an. Raden Trunojoyo dibantu pasukan Makasar. Sedangkan Mataram dibantu VOC.

Sebelum kisah Trunojoyo, sebenarnya sudah ada kisah tentang Surabaya. Namun demikian, kisah Surabaya untuk edisi Kota Lama Surabaya ini sengaja diawali dari jejak Raden Trunojoyo.

Raden Trunojoyo melawan Mataram. Atas permintaan Mataram kepada VOC, VOC mengirim armada besar yang berisi pasukan dari Maluku dan Belanda yang dikomandoi oleh Laksamana Cornelis Speelman. Pada April 1677 armada tersebut berlayar ke Surabaya, tempat pangkalan Trunajaya. Trunojoyo di Surabaya.

Pangkalan Trunojoyo, berdasarkan peta Surabaya 1677 (GH Von Faber: Oud Soerabaja) berada di beberapa titik di sekitar Kalimas, termasuk di sisi Barat Kalimas dimana di sisi Timur terdapat Ampel Denta.

Lebih detail lagi di sketsa peta Surabaya (1750), yang dimuat di buku Asia Maior: Soerabaja 1900-1950, tergambar kampung Jawa dan Permukiman bangsawan Sumenep (Madura), dimana di sisi selatannya sudah berdiri sebuah Kota Eropa bertembok (walled town), Stad van Soerabaja.

Jauh sebelumnya, di era Trunojoyo pada 1676, pasukan Makasar berkekuatan 9000 orang yang dipimpin Karaeng Galesong menyeberang dari Madura ke Jawa tepatnya di Surabaya, kota utama Jawa Timur, yang merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Mataram.

Ini terjadi ketika perundingan antara VOC, yang memihak Mataram dengan Trunojoyo, gagal, maka pasukan Speelman menyerbu Surabaya dan merebutnya setelah pertempuran sengit. Pasukan tersebut melanjutkan membersihkan para pemberontak dari daerah sekitar Surabaya. Trunojoyo mundur ke Kediri.

Pasukan VOC juga merebut Madura, pulau asal Trunajaya, dan menghancurkan kediamannya di sana. Setelah Surabaya yang menjadi benteng Trunojoyo dapat direbut VOC, maka Surabaya pun dikuasai Mataram dan VOC.

Sejak itu secara de facto Surabaya dibawah kekuasaan Mataram dan VOC. Pada November 1743, Mataram menyerahkan wilayah Pantai Utara Jawa bagian Timur kepada VOC sebagai kompensasi telah membantu Mataram. Surabaya secara de jure juga dikuasai VOC.

Sejak itu Kota Surabaya secara resmi, menjadi ibukota Pantai Utara Jawa bagian Timur.

Perkembangan Kota Surabaya, Stad van Sourabaya, bertambah pesat. Kota Eropa semakin menunjukkan eksistensinya. Namun perkampungan Jawa dan Madura masih tetap ada dan bertahan.

Kini, di kawasan Kota Lama Surabaya dalam perkembangannya menjadi wahana edukasi melalui konsep wisata Kota Lama. Salah satu unsur wisata adalah kuliner. Jika yang bergerak di bidang kuliner ada orang Madura, maka itu menjadi bagian dari upaya edukasi secara sosial budaya. Warga Madura masih menghiasi kawasan yang dulu pernah diduduki Bangsawan Madura, Trunojoyo.@nanang

Komentar
Loading...