Surabaya Kini Resmi Memiliki Kebun Raya Mangrove
REKAYOREK.ID Kota Surabaya saat ini memiliki kawasan wisata edukasi berupa Kebun Raya Mangrove, di Kecamatan Gunung Anyar. Peresmian dihadiri oleh Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri di kawasan pantai timur, Kelurahan Gununganyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, Rabu (26/7/2023).
Presiden RI ke-5 ini mengatakan, Kebun Raya Mangrove Surabaya akan memberikan berbagai dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan. Selain itu, keberadaan kebun raya tersebut akan sangat bermanfaat untuk sarana edukasi lingkungan, terutama generasi muda penerus masa depan bangsa.
“Jadi untuk melindungi tanaman atau tumbuhan, kemudian untuk penelitian, dan dimanfaatkan sebagai bagian wisata,” kata Megawati.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa pembangunan dan pengembangan Kebun Raya Mangrove Surabaya penuh dengan perjuangan. Bahkan, pihaknya mengatakan Tri Rismaharini yang kini menjadi Menteri Sosial (Mensos), sampai berdarah-darah untuk mempertahankan kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya.
“Ini tempat dulu berdarah-darah dipertahankan Bu Risma. Sesuai arahan Bu Mega, kami menjalankan mangrove ini bukan hanya tempat mangrove, tapi edukasi dan pariwisata. Khususnya buat anak muda. Karena mereka butuh mengenalnya,” kata Eri dalam sambutannya, Rabu (26/07/2023).
Eri menjelaskan sedikitnya terdapat 57 spesies tanaman yang tumbuh di kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya. Ia juga menyampaikan, tak menutup kemungkinan pihaknya bakal membuka kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan dan menambah spesies tanaman di lokasi tersebut.
“Di sini ada 57 spesies. Kami membuka bekerja sama dengan tempat lain sehingga spesies bertambah disini,” ucapnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menyebutkan seluruh pekerja di Kebun Raya Mangrove Surabaya berasal dari keluarga miskin (gamis). Menurutnya, hal ini bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan.
“Dengan BRIN, banyak lahan Pemkot Surabaya bisa digerakkan untuk pangan. Tujuan akhirnya kurangi kemiskinan warga Kota Surabaya,” terangnya.
Eri juga mengungkapkan, pembangunan kawasan mangrove ini merupakan inisiasi dan arahan dari Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Sementara itu Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyampaikan terima kasih atas perhatian sekaligus dukungan yang luar biasa dari Megawati Soekarnoputri dalam pengembangan kebun raya mangrove di Surabaya.
“Terima kasih Ibu Megawati Soekarnoputri. Memang sejak beliau menjadi presiden waktu itu, kemudian menjadi ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia, semakin banyak muncul kebun raya-kebun raya di tanah air, yang memang sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan kita,” ujar Adi.
Adi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini mengatakan, Kebun Raya Mangrove Surabaya menjadi yang pertama di Indonesia. Lokasinya di Kawasan Lindung Pantai Timur Surabaya dengan luas totalnya 27 hektare. Kebun Raya Mangrove Surabaya ini melingkupi tiga kawasan mangrove, yaitu Mangrove Wonorejo, Mangrove Medokan Sawah, serta Mangrove Gunung Anyar.
“Kebun Raya Mangrove menjaga keanekaragaman hayati dan menjaga kawasan hijau Surabaya. Konservasi alam yang mencakup flora dan fauna. Terdapat berbagai macam jenis tanaman mangrove, berbagai jenis satwa, salah satunya berbagai spesies burung, yang semua masih terpelihara. Serta berguna untuk edukasi masyarakat,” kata Adi.
Kebun Raya Mangrove Surabaya telah mempunyai puluhan jenis koleksi tanaman mangrove. Di tempat ini, sudah ada 57 dari 157 jenis mangrove yang ada di dunia. Serta ada ratusan ribu pohon yang sudah ditanam.
Adi Sutarwijono menyebutkan sejumlah hal yang juga sangat penting dalam kebun raya tersebut adalah soal fungsi edukasi dan penelitian. Hal ini menjadikan kebun raya memiliki fungsi ekologi, edukasi, riset, hingga ekonomi yang menyatu. Apalagi, Megawati juga menekankan pentingnya edukasi lingkungan kepada para pelajar sejak dini.
“Tadi Ibu Megawati berpesan pentingnya edukasi lingkungan. Anak-anak kita, generasi penerus, harus memiliki kesadaran lingkungan sejak dini. Sehingga ke depan, mereka bisa menjadi penerus bangsa yang sangat peduli dan merawat lingkungan sebagaimana yang diteladankan Ibu Megawati selama ini,” sebut Adi.
Adi menyampaikan, jika generasi anak-anak muda terutama kaum pelajar semakin memiliki kepedulian lingkungan. Maka bisa dipastikan ke depan keberlanjutan pelestarian lingkungan di Surabaya bisa terus dilakukan.
“Sebab, keberlanjutan lingkungan membutuhkan kesinambungan generasi. Surabaya akan ada hingga bertahun-tahun ke depan dan pada setiap masa itu diperlukan generasi yang bisa menjaga keberlanjutan lingkungan. Maka kita butuh edukasi lingkungan sejak dini,” ujarnya.@