Begandring Soerabaia Raih Penghargaan Dari IAAI
REKAYOREK.ID Kabar gembira datang dari komunitas pegiat sejarah asal Surabaya, Perkumpulan Begandring Soerabaia. Senin pagi, 31 Juli 2023, Komunitas Begandring Soerabaia menerima penghargaan dari Perkumpulan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) di Jogjakarta.
Keberhasilan ini menjadi wujud kerja keras dan upaya yang dilakukan Begandring Soerabaia selama ini dalam mengaktualisasikan sejarah dan budaya Surabaya.
Penghargaan ini sekaligus bentuk legitimasi dari dunia akademik karena diberikan dalam rangkaian acara Seminar Nasional bertajuk Kontribusi Arkeologi Dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional Indonesia di Yogyakarta, Senin (31/7/2023).
Selain itu penghargaan itu diberikan bersamaan kepada tiga tokoh besar dalam pelestarian cagar budaya di Indonesia. Yakni, Prof. R.P. Soejono (alm), Prof. Dr. Soekmono (alm) dan Prof. Dr. Timbul Haryono.
Rekam Jejak
Sejak awal didirikan pada 2018, kegiatan Begandring Soerabaia memang fokus pada sejarah dan cagar budaya. Tak hanya rajin melakukan penelusuran dan kajian, berbagai aksi advokasi juga dilakukan dan membuahkan hasil.
Di antaranya, upaya penyelamatan bangunan Benteng Kedung Cowek dengan mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk mencagar budayakan melalui SK Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/261/436.1.2/2019 tanggal 31 Oktober 2019.
Selain Benteng Kedung Cowek, yang menjadi perhatian Begandring Soerabaia juga Langgar Gippo di jalan Kalimas Udik I Surabaya. Langgar ini tidak hanya berhasil diadvokasi dan berstatus Bangunan Cagar Budaya, tetapi kondisi langgar yang rusak dan kumuh berhasil direstorasi oleh Pemerintah Kota Surabaya atas dorongan dan masukan Begandring Surabaya. Langgar Gippo dicagar budayakan pada 2020.
Advokasi penting lainnya adalah usulan Begandring Soerabaia tentang Klausul Badan Pengelola Cagar Budaya dalam Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Cagar Budaya Kota Surabaya yang baru. Selain itu juga kolaborasi gagasan Raperda Inisiatif Dewan DPRD Kota Surabaya tentang Pemajuan Kebudayaan, Kejuangan dan Kepahlawanan Kota Surabaya.
Yang terakhir adalah upaya advokasi dalam hal pemugaran bangunan sekolah eks Holland Inlandsche School (HIS) Soeloeng di kawasan Sulung, Surabaya. Dengan berbagai pendekatan dan kajian, Sekolah yang menjadi tempat Raden Soekeni, ayahanda Bung Karno, presiden pertama Indonesia mengajar itu, secara resmi dikembalikan namanya, setelah sempat diganti menjadi SD Alun-alun Contong, lewat SK Walikota No: 100.3.3.3/151/436.1.2/2023.
Penemuan dan pelestarian Sumur Jobong di Kawasan Peneleh, tepatnya di Pandean I Surabaya, juga tak lepas dari upaya Begandring dalam memperkenalkan dan memanfaatkannya. Bermula dari penemuan sumur hingga uji karbon di laboratorium National University of Australia (2018), Begandring rutin mengawal, berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Ketika sumur tertua di Surabaya itu mengalami keretakan pun (2023), Begandring segera mengakselerasi upaya perbaikan dengan cara mengoordinasikannya pada Dinas terkait dan juga Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XI Trowulan/ Jawa Timur.
Sambutan Dewan Juri
Penyerahan penghargaan ini disertai dengan deskripsi tenteng peraih penghargaan oleh Dewan Juri.
Dalam sambutannya, Dewan Juri yang terdiri dari para akademisi dan praktisi memberikan penghargaan kepada Begandring Soerabaia bukan saja pada kiprah komunitas tersebut dalam merawat cagar budaya, melainkan juga mampu memanfaatkannya menjadi kegiatan yang edukatif dan kreatif serta terbuka dan berdampak pada publik.
Festival Peneleh dan Java Coffee Culture 2023, misalnya, merupakan hasil inisiasi bersama antara Begandring Soerabaia, Bank Indonesia, dan Pemerintah Kota Surabaya. Hasilnya adalah dibukanya Peneleh sebagai Kawasan Wisata Sejarah dan Budaya.
“Hasil-hasil penelusuran tersebut kemudian diolah menjadi kegiatan-kegiatan komunitas: ada jelajah wisata sejarah, diskusi, penerbitan, pembuatan film dan pameran foto,” ujar Dewan Juri.
Film dokumenter Koesno: Jati Diri Soekarno yang diproduksi bersama dengan TVRI Jatim bahkan meraih nominasi film dokumenter pendek terbaik Festival Film Indonesia 2022.
Adapun film Soera Ing Baja yang berkisah tentang 10 November 1945 yang dirilis tahun ini, telah menjadi film yang diputar reguler di Museum-museum Pemerintah Kota Surabaya.
Ukuran lain tentang keberhasilan Begandring Soerabaia adalah terjalinnya kolaborasi dengan pihak pihak lain. Selain bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Bank Indonesia dalam Festival Peneleh and Java Coffee Culture 2023, Begandring juga telah menjalin kerjasama bekerjasama dengan institusi perguruan tinggi seperti Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Universitas Pembangunan Nasional, Institut Teknologi Surabaya, dan Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya.
Kerjasama luar negeri juga telah dijlain dengan Oost Indiesch Doof Amsterdam, Indotrack Tour Amsterdam, iDiscover Hongkong dan TiMe Amsterdam. Saat ini, Begandring Soerabaia sedang melakukan kajian tipologi dan historiografi Makam Eropa Peneleh Surabaya. Hasil kajian itu bertujuan sebagai pedoman dalam revitalisasi makam yang rencananya akan dipugar dan dijadikan destinasi wisata.@nanang