Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Kota Lama Surabaya Jangan Sekedar Ekonomi dan Fotografi, Lalu Untuk Apa?

REKAYOREK.ID Kota Lama Surabaya di soft launched pada Kamis (27/6/2024). Sesuai rencana soft launching ini akan dilakukan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Sedangkan peresmiannya akan dilakukan pada 3 Juli 2024. Sesuai rencana.

Pada agenda soft launching berbagai agenda kegiatan dan pertunjukan akan meramaikan kawasan yang terpusat di area Willemsplein, Taman Raja Willem.

Taman Willem adalah taman kota sebagai kelengkapan Balai Kota Surabaya yang pernah berdiri di Barat Jembatan Merah dulu. Willemsplein ini selanjutnya berubah nama menjadi Taman Jayengrono (“Raja” Surabaya) dan terakhir bernama Taman Sejarah yang dilengkapi dengan Monumen Mobil Mallaby.

Di depan gedung internasio, yang sebelumnya adalah stanplaat atau terminal, kini berubah menjadi plaza setelah revitalisasi. Hasilnya, tidak kalah dari Taman Srigunting Kota Lama Semarang dan Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta.

Entah apa nama plaza di depan gedung internasio ini. Sehari menjelang soft launch pada Rabu malam (26/6/2024), plaza itu terlihat ramai. Ada persiapan pertunjukan untuk acara soft launching pada Kamis (27/6/2024). Dapat dipastikan akan hingar bingar. Ini pertama dalam catatan sejarah.

Count down menuju peresmian sudah mulai. Namun demikian apa yang harus dilakukan pada pasca peresmian nantinya. Kota Lama Surabaya yang terdiri dari kawasan etnis asing (Eropa, Pecinan, Melayu dan Arab) dan lokal (Jawa di wilayah Ampel Denta) harus dimaknai sebagai wadah peradaban multikultural yang sudah lama menjadi corak dan sifat Surabaya sebagai kota pesisiran yang terbuka.

Di zona Eropa khususnya, ada nilai apa yang bisa dipetik sebagai modal pembangunan untuk kota Surabaya yang berbasis budaya. Ini yang harus digali dan dipikirkan agar nilai itu bisa menjadi pegangan untuk membangun Surabaya ke depan.

Ada nilai ekonomi, pasti. Ada nilai sejarah, sewajarnya. Ada nilai kebangsaan, iya lah karena ada peristiwa penting sehingga jendral Sekutu pun tewas. Jangan sampai dengan menjunjung konsep Eropa, kita lupa dengan nilai nilai kebangsaan.

Rasa kebangsaan dan rasa menghormati bangsa lain harus seimbang dalam wadah Kota Lama zona Eropa ini. Kota Lama Surbaya bisa menjadi wadah kolaborasi antar bangsa yang mutual.

Di zona Eropa, bisa muncul kerjasama antara Surabaya dengan Belanda. Di zona Pecinan ada kerjasama antara Surabaya dengan China. Begitu pula dengan zona Melayu, kerjasama bisa tercipta antara Surabaya dengan negara negara rumpun Melayu. Tidak ketinggalan Surabaya dengan Arab Saudi.

Negara negara itu akan senang jika melihat di negara lain, seperti di Surabaya, ada kampung yang membawa budaya mereka. Sama halnya dengan kita, orang Surabaya misalnya, akan senang bila berkunjung ke, misalnya, London Inggris, lalu di sana ditemui ada kampung Indonesia, wal khusus kampung Surabaya.

Maka Kota Lama zona Eropa ini bisa menjadi ajang diplomasi budaya antara Surabaya dengan Belanda. Belanda adalah negara yang warganya banyak berkunjung ke Surabaya. Kerja sama antar negara, misal Surabaya dan Belanda, bisa menjadi sarana untuk mempertebal rasa nasionalisme dan kebangsaan, seiring juga menumbuhkan rasa menghormati antar bangsa dengan segala perbedaannya.

Kota Lama zona Eropa bisa menjadi ajang bersama antara warga atau pemuda Surabaya dengan warga atau pemuda Belanda dalam sebuah project bersama. Misal di bidang seni, budaya dan pendidikan. Kawasan Kota Lama zona Eropa bisa menjadi panggung kolaborasi antar negara.

Kita harus bangga memiliki kawasan yang indah ini. Karenanya, Kota Lama ini harus bisa dimanfaatkan lebih dari tujuan ekonomi dan apalagi hanya sekedar fotografi. Ayo apa yang bisa kita lakukan dengan Kota Lama Surabaya? @nanang

Komentar
Loading...