Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Resmikan Kantor ProDEM, Ini Pidato Rizal Ramli: Demokrasi Untuk Rakyat

REKAYOREK.ID – Halal bihalal dan pembukaan rumah konsolidasi demokrasi ProDEM di Jalan Veteran I Nomor 26, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Dihadiri Tokoh senior Rizal Ramli dan Ketua Majelis Jaringan Aktivis ProDEM, Iwan Sumule, Minggu (6/6).

Dalam acara peresmian tersebut, RR sapaan akrab Rizal Ramli didaulat menjadi pembicara kunci. Adapun pidato yang disiapkan RR berjudul “Demokrasi untuk Rakyat”.

Berikut adalah naskah transkrip pidato Rizal Ramli berjudul Demokrasi Untuk Rakyat.

***

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Merdeka…
Merdeka…
Merdeka…

Selamat kepada ProDEM, Pak Ketua Iwan Sumule, kawan-kawan Aktivis Pro Demokrasi. Saya sebetulnya heran dan kaget. Orang semua di seluruh Indonesia lagi pada tutup kantor. ProDEM malah buka kantor.

Ini… Tondo-tondo perubahan akan jadi. Zaman ORBA ProDEM melawan, berjuang, mengambil resiko untuk melawan system otoriter dan KKN. Menang dan berhasil.

Tapi kemenangan itu hanya sementara, pada waktu yang pendek itu, kita berhasil mengubah system otoriter menjadi demokrasi, kita berhasil mengurangi KKN, tapi kemenangan itu hanya sementara. Karena anasir-anasir otoriter dan KKN kembali merebut kekuasaan membalikkan tonggak-tonggak kemenangan yang kita bangun.

Kembali kepada system otoriter, sederhana saja contohnya. Indeks demokrasi Indonesia anjlok 30 point, 30. Tadi pak ketua juga menjelaskan, kita terpaksa berjuang kembali, karena kemenangan kita direbut, waktunya kita merebut kembali.

Ada satu-satunya lagu yang bisa, pak ketua, Hanya “Halo-halo Bandung” Karena disitu ada kata-kata “Mari Bung rebut kembali, Mari Bung rebut kembali”

KKN semakin vulgar, dibangun labirin KKN, yang nilainya luar biasa, angka-angkanya luar biasa. Dan vulgar serta brutal, karena yang dicolong itu, yang dirampok itu, uang untuk rakyat miskin yang susah, uang untuk rakyat kita yang handicap, itu yang hilang.

Sehingga di Neraka, di rapat, setan-setan, sak neraka. Mereka menyimpulkan tidak berani lagi main jadi setan di Indonesia. Karena mereka tidak berani nyolong, merampok uang untuk orang miskin, untuk orang cacat. Kita kalah koq sama mereka di Indonesia. Bayangi sampai segitunya.

Saya mau tanya kepada Ketua dan kawan-kawan ProDEM. Apakah ini akan kita diamkan?

Apakah wajib, kita lawan system otoriter dan KKN!

Apakah waktunya sudah tiba?

Amin…

Apakah rakyat bersama kita?

Apakah kita yakin rakyat akan menang?

Rakyat tidak bisa dikalahkan. Rakyat pasti menang!

Mari kita sama-sama nyanyi Halo-halo Bandung. Mari Kita Rebut Kembali…!!!

Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali

Ada tiga pilihan, periode tiga tahun yang akan datang. Sampai 2024 akan semakin surut. Krisis akan semakin menggoyangkan sendi-sendi kehidupan bangsa, rekayasa adu domba, luar biasa, setiap ada masalah di Indonesia. Solusi mereka cuman satu. Radikal, Radikul.

Koq bisa menyelesaikan masalah, dengan slogan bahwa semua masalah di Indonesia Radikal dan Radikul. Padahal masalah utama kita, korupsi yang luar biasa, yang vulgar.

Dan yang kedua, tidak adanya konsistensi antara niat pemimpin, kata-kata pemimpin, dan tindakan pemimpin.

Niatnya ke kiri, kata-katanya ke utara, tindakannya ke kanan. Inilah sumber masalah anjloknya kredibilitas dan kemampuan kita.

Jokowi punya pilihan, untuk mengundurkan diri secara baik-baik. Serahkan kepada pemimpin yang tangguh, yang memiliki integritas kompetensi untuk mengeluarkan Indonesia keluar dari krisis, secara lebih cepat dan bangkit kembali.

Tapi ada pertanyaan besar di sini, jika Jokowi mengundurkan diri baik-baik, apakah kita akan memaafkan dia atau tidak?

Pak Ketua, ProDEM, nanti Prodem rapat khusus, saya minta ProDEM rapat khusus menjawab pertanyaan ini. Seandainya Jokowi mundur baik-baik. Apakah kita maafkan dia atau tidak? Nanti Majelis ProDEM yang memutuskan. Kita tinggal melaksanakan.

Demokrasi kriminal hari ini, merusak sendi-sendi demokrasi. Tidak setia kepada rakyat dan kepada tujuan kemerdekaan bangsa kita. Kita harus ubah ini menjadi demokrasi yang bersih dan amanah, baru demokrasi bekerja untuk keadilan dan kemakmuran rakyat. Bukan untuk bandar dan bukan untuk koruptor.

Hari saja koq sudah ribut, apa yang terjadi setelah Jokowi. Resminya kan masih tiga tahun lagi. Jokowi sudah ditinggalkan oleh rakyat dan kemungkinan besar oleh partai-partai. Padahal masih tiga tahun lagi, tahun 2024.

Pasca jadi Presiden, Jokowi akan powerless, tidak ada kekuasaan, he will be no more, nobody.

Jika ia, ingin masih, ingin masih punya pengaruh apasaja, Jokowi harus mendukung Presidential Threshold jadi nol persen. Hanya dengan cara itu Jokowi punya pengaruh pasca jadi presiden. Tinggal memilih, apakah Jokowi ingin punya arti atau ingin tidak berarti.

Terima kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Komentar
Loading...