Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Menghidupkan Masa Lalu untuk Masa Sekarang dan Mendatang

REKAYOREK.ID Sebuah film dokumenter berjudul “Unknown: the Lost Pyramid” mengisahkan tentang pencarian Piramida yang hilang di gurun Sahara, Mesir. Dalam dokumenter ini, para arkeolog Mesir menggali sejarah, menemukan makam dan artefak berusia lebih dari 4.000 tahun.

Arkeolog Dr. Zahi Hawass yang memimpin pencarian ini mengatakan bahwa dia harus menghidupkan hasil temuannya yang berusia 4000 tahun. Menghidupkan berarti menarasikan agar temuannya dapat diketahui publik. Fakta dari temuan itu adalah kuburan kuno dengan benda benda yang berusia 4000 tahun.

Diantaranya adalah mumi pejabat tinggi kerajaan dan papirus bertulis. Papirus adalah bahan menyerupai kertas tebal yang digunakan pada zaman dahulu sebagai tempat menulis. Berdasarkan temuan artefak berusia 4000 tahun, Dr. Zahi Hawass mengatakan bahwa dirinya harus “menghidupkan” temuan temuannya. Film dokumenter dengan sutradara Max Solomon ini dirilis pada 3 Juli 2023 lalu.

Pernyataan Dr. Zahi Hawass dalam film dokumenter Unknown: the Lost Pyramid ini senada dengan apa yang dinyatakan Profesor Purnawan Basundoro dalam Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah Dalam Rangka Penyempurnaan Rancangan Awal Rencana Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Surabaya tahun 2025 di Convention Hall Siola jalan Tunjungan Surabaya pada 26 Februari 2025 lalu.

Artinya sejarah dan masa lalu harus dinarasikan dan dipublikasikan agar dapat diketahui dan dipelajari oleh generasi masa sekarang dan mendatang. Sejarah menjadi pondasi pembangunan bangsa. Dengan kata lain sejarah dapat menjadi dasar pembangunan masa depan karena dapat membantu manusia merencanakan masa depan, menghindari kesalahan masa lalu, dan memperkuat karakter masyarakat.

Karenanya pihak pihak terkait seperti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Balai Bahasa dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) harus bisa menghidupkan sejarah dan masa lalu demi kemanfaatan masa sekarang dan masa depan.

Menghidupkan Sejarah Surabaya

Kota Surabaya kaya akan nilai sejarah dan nilai nilai budaya dan lingkungan yang bersifat universal. Sejarah Surabaya sendiri mengandung nilai lingkungan terkait dengan air yang bernilai universal.

Sejauh mana warga Surabaya mengenal sejarah Surabaya dan mengenal nilai air yang universal. Surabaya tidak lepas dari ekologi air dari zaman ke zaman. Surabaya sendiri pernah dikata sebagai Naditira Pradeca. Yaitu sebuah desa yang berada di tepian (menempel di) sungai. Sekarang Surabaya menjadi kota besar dimana sungai (Kalimas) menjadi bagian kecilnya.

Perkembangan Surabaya tidak lepas dari peran air, mulai dari sebagai fungsi aliran, urat nadi kehidupan, pembangunan hingga transportasi sampai kebutuhan irigasi dan kebutuhan domestik. Karenanya warga Surabaya berkewajiban menjaga air dan ekologi sungai.

Karenanya sejarah Surabaya, yang terkait dengan air atau sungai, harus bisa dihidupkan (dinarasikan). Sejarah Surabaya terkait dengan air/sungai ini sudah bisa disimak melalui sebuah prasasti yang bernama Prasasti Canggu yang dikeluarkan oleh Raja Hayam Wuruk (1358 M). Surabaya adalah bagian dari Naditira Pradeca (desa di tepian sungai).@PAR/nng

Komentar
Loading...