Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Rindu Ka’bah yang Tertunda, Perlengkapan Haji Hanya Hiasan Semata

Meski memendam rasa kecewa, namun perempuan yang biasa disapa Beta ini mengaku pasrah dengan keputusan yang diambil pemerintah.

REKAYOREK.ID – Raut wajah Beta Wiludjeng (64), warga Wonokromo, Surabaya terlihat muram. Senyum cerianya sedikit berkurang setelah mendengar adanya kabar penundaan pelaksanaan Ibadah Haji kali kedua.

Yah, Kementerian Agama RI kembali memutuskan menunda pelaksanaan Ibadah Haji untuk kedua kali. Penundaan pertama dilakukan tahun 2020 saat pandemi Covid-19 mulai melanda negeri ini. Tahun ini, pemerintah kembali membatalkan dengan alasan pandemi Covid-19 masih berlangsung di Arab Saudi.

Meski memendam rasa kecewa, namun perempuan yang biasa disapa Beta ini mengaku pasrah dengan keputusan yang diambil pemerintah.

“Ya masih ada pandemi, dan saat ini belum selesai. CJH (Calon Jamaah Haji) lainnya juga seperti itu, tertunda ya kami harus ikhlas,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Pulosari 1B/5A, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, Sabtu (5/6/2021).

Beta menceritakan, keinginan menyempurnakan Rukun Islam ke-5 di disisa umurnya sangat besar. Pada tahun 2011, Beta pun memutuskan untuk mendaftar sebagai CJH. Di tahun itu ia kemudian mendaftarkan diri ke KBIH secara langsung dengan melunasi semua biaya administrasi, perlengkapan dan fasilitas perjalanan.

Sejatinya, keberangkatan haji yang Beta rencanakan itu hanya untuk dirinya sendiri. Namun, saat satu diantara anaknya, di tahun yang sama, memutuskan mendaftarkan haji. Beta akhirnya dijadwalkan berangkat bersama seorang anaknya, yang kini bermukim di Gresik.

Beta Wiludjeng salah satu calon Haji yang batal berangkat ke Tanah Suci.


Sesuai giliran, nenek tiga orang cucu itu menjadi satu diantara CJH yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci tahun 2020 kemarin. Namun adanya virus dari Wuhan, China yang masuk ke Indonesia membuyarkan semua harapan dan impiannya.

Sejak tahun 2020 kemarin, Beta mengaku sudah memperoleh sejumlah perkakas perlengkapan haji yang diberi dari pihak KBHI.

Mulai dari tas berukuran kecil, yang lazim digunakan mewadahi berkas. Kemudian, selembar kain yang nanti bisa dijahitkan menjadi seragam keberangkatan jamaah, slayer identitas jamaah, dan mukenah.

“Ada kain lagi, satunya tapi masih ada di tukang jahit,” tuturnya.

Bahkan, ungkap Beta, dirinya mengaku sudah mempersiapkan sejumlah buah tangan atau oleh-oleh untuk menyemarakkan kesempurnaan ibadah haji, sepulangnya dari Mekkah nanti.

Seperti beberapa setel kain berwarna beragam, yang rencananya akan dibagikan pada ibu-ibu jamaah pengajian rutin di sekitar permukiman tempatnya tinggal.

Termasuk soal persiapan aspek kesehatan. Beta mengaku sudah menjalani semua rangkaian prosedur kesehatan yang diberlakukan pihak KBIH. Mulai dari dua kali disuntik Vaksin Covid-19 merek Sinovac, dan Vaksin Miningitis.

“Jadi kalau mau berangkat, ya tinggal berangkat aja. Administrasi semuanya selesai,” ungkapnya.

Beta hanya bisa mengelus dada seraya terus berdoa agar senantiasa diberikan kesehatan, dirinya bisa berangkat ke Tanah Suci, bilamana sewaktu-waktu, pelaksanaan Ibadah Haji kembali dibuka.

Meskipun pembatalan Ibadah Haji ini sudah terjadi untuk yang kedua kali. Beta mengaku, tidak pernah terbesit keinginan dibenaknya sekali pun, untuk meminta kembali biaya perjalanan (refund) Ibadah Haji yang telah dilunasinya. Karena baginya, semua ini telah menjadi suratan takdir yang telah digariskan oleh Allah SWT.

“Enggak ada. Enggak ada rencana minta kembalikan uang. Ya bersabar aja, menunggu,” pungkasnya.

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...