Tak Ada Pilihan Lain, Megawati Harus Capreskan Puan 2024
Oleh: Asyari Usman
KETUM PDIP Megawati Soekarnoputri tidak punya semua yang diperlukan untuk mengamankan karir politik Puan Maharani. Bu Mega tak punya banyak waktu untuk urusan putrinya itu.
Banyak duit, tapi tidak banyak yang lain-lainnya.
Kalau Bu Ketum serius ingin melihat Puan masuk ke Istana, maka Pilpres 2024 adalah momen yang terbaik, terkuat, tersolid, dan paling pas. Tak lebih, tak kurang. Mari kita lihat beberapa kalkulasi.
Pertama, Bu Mega tidak punya kemewahan waktu. Beliau telah mencapai usia 74. Artinya, Pilpres 2029 sangat jauh di depan. Bu Mega akan berusia 83 tahun. Pilpres 2029 tak terlihat lagi. Memang betul bahwa “life expectancy” (harapan hidup) adalah hak prerogatif Allah Yang Maha Kuasa. Bisa saja Bu Mega mencapai usia 100-an. Wallahu a’lam.
Tapi, dalam hitungan normal, 2029 sama seperti “a bridge too far” bagi Bu Mega. Ibarat kejaran harimau, jembatan itu terlalu jauh untuk mengantarkan Puan selamat ke seberang.
Kedua, seiring dengan perjalanan waktu yang semakin tak bersahabat pada Bu Mega, maka secara natural kemampuan fisik dan mental beliau pun akan berkurang. Akan menurun drastis. Ini berarti cengkeraman Bu Ketum atas PDIP akan menjadi sangat rapuh. Dan bisa saja lepas. Tidak lagi bisa mendikte partai seperti sekarang ini. Jika asumsi yang sangat berdasar kuat ini terjadi, berarti Pilpres 2029 tidak akan membawa harapan apa-apa untuk Puan.
Ketiga, klanisasi (pengelompokan) di internal PDIP akan semakin dinamis. Para kader yang merasa potensial akan berlomba naik ke atas. Tak terelakkan. Sebab, selama ini faktor solidasi partai seratus persen karena Bu Mega. Kalau dia tidak lagi kuat secara fisik dan psikis, PDIP terancam pecah. Puan, Hasto, atau siapa pun yang lainnya tak akan mampu mengikat PDIP.
Karena prediksi seperti inilah Ganjar Pranowo percaya diri melawan Bu Mega. Ganjar bisa melihat PDIP bisa dia kuasai pasca-Megawati.
Karena alasan-alasan di atas inilah Bu Mega harus menjadikan Puan sebagai capres 2024. Tidak punya pilihan lain. Maju atau tidak, taruhannya sama saja. Malahan, maju sebagai capres masih punya peluang untuk jadi sepanjang Bu Mega bisa “merawat” basis-basis utama PDIP. Tentu ini maksudnya adalah “hubungan baik” dalam bentuk kesejahteraan simpul-simpul akar rumput Banteng.
Pilpres 2024 adalah hidup-mati Puan Maharani. Itu juga artinya adalah hidup-mati Bu Mega. Beliau harus “gaspol”. Now or never.
Kalau Bu Mega betul-betul sayang sama Puan, inilah saatnya berhabis-habis. Tak ada pilihan lain. Setelah 2024, jangankan Puan, PDIP pun bisa lenyap dari bentuknya yang ada saat ini.[]
*) Penulis wartawan senior