Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Albert Fish: THE BOOGEY MAN #4

Polisi benar-benar tak mempercayai kesaksian bocah berusia tiga tahun itu. Padahal, itulah inti dari penelusuran mereka selama ini.

REKAYOREK.ID – Bocah tiga tahun itu menyebut lelaki penculik temannya adalah The Boogey Man. Yang dia maksudkan itu adalah seorang lelaki tua yang kurus dengan rambut abu-abu dan berkumis abu-abu pula.

Polisi tidak memperhatikan gambaran itu dan tidak juga menemukan hubungannya dengan sebuah tindak kejahatan yang telah di lakukan oleh Gray Man beberapa tahun yang lalu.

Kasus Gray Man, sampai saat itu memang belum diungkap. Sebelum penculikan Gracie, sudah ada beberapa bocah yang hilang diculik.

Sampai saat itu, bocah-bocah itu tidak ditemukan. Baik dalam keadaan hidup atau mati. Polisi menyebutnya dengan kasus Gray Man, karena lelaki yang diduga menjadi pembunuh itu dikenal seperti orang baik-baik.

* * *

Bulan Julli 1924. Seorang bocah berusia 8 tahun bernama Francis McDonnell bermain di beranda depan rumahnya di kompleks Charles Woods di Staten Island.

Ibunya duduk tak jauh darinya. Si ibu menunggui bayi perempuannya. Saat itu, si ibu melihat seorang lelaki tua dan ceking dengan rambut dan kumis yang abu-abu.

Lelaki itu terus-terusan mengepalkan tinjunya. Lalu dia membuka kepalannya sambil komat kamit sendiri. Begitu dekat, lelaki tua itu mengangkat topinya dan memberi salam kepada si ibu. Lalu dia lenyap di jalanan.

Besok siangnya, lelaki tua itu terlihat lagi sedang memperhatikan Francis dan empat temannya yang sedang bermain bola. Lelaki itu memanggil Francis untuk mendekat ke arahnya.

Sedangkan yang lainnya, tetap melanjutkan permainannya. Beberapa menit kemudian, keduanya, lelaki tua dan Francis telah lenyap.

Ada tetangga yang melihat Francis. Katanya, siang itu Francis berjalan menuju ke arah pepohonan bersama dengan lelaki tua berambut abu-abu dan berpakaian kumal yang mengikutinya.

Orangtua Francis tidak terlalu kuatir saat anak itu belum pulang. Baru saat makan malam tiba, ayahnya khawatir. Francis belum juga tiba.

Akhirnya, bersama dengan seorang polisi, ayah Francis mencari bocah itu. Mereka menemukan si bocah di hutan di bawah sebuah pohon. Bocah itu sudah mati.

Francis diserang dengan cara yang mengerikan. Pakaiannya dicopoti semua. Bocah itu mati tercekik oleh ikat pinggangnya.

Francis juga sempat dipukuli dengan sadis. Waktu itu, polisi meragukan apakah gembel tua pelaku atau tidak. Sebab, menurut kesaksian tetangga, lelaki tua itu cukup lemah untuk melakukan pembunuhan seperti itu.

Apalagi, bekas pukulan di tubuh Francis sangat parah. Polisi menduga, gembel tua itu hanyalah kaki tangan dari si penganiaya Francis. (bersambung)

***

*) Tulisan Feature dengan gaya bercerita (story telling) ini disadur dari sumber berikut:

  • New York Daily News,
  • New York Times,
  • Harold Schechter (Pocket Books, 1990)
  • The Show of Violence (Doubleday, 1949)
  • Dr. Fredric Wertham (Doubleday, 1949)
  • Mel Heimer (Pinnacle Books , 1971).

Sumber lain yang digunakan adalah:

  • Martingale, Moira, Paperback St. Martin. 1993.
  • Schechter, Harold, dan David Everitt, The A-Z Encyclopedia of Serial Killers. Buku Saku. 1996.

Direkomendasikan:

  • Harold Schecher’s, Deranged sebagai buku paling komprehensif tentang masalah Albert Fish.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...