Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Catatan Penting Dari Kongres Bahasa Jawa VII dan Implementasi Kongres Aksara Jawa I di Surakarta

REKAYOREK.ID Penyelenggaraan Kongres Bahasa Jawa VII (28-30/11/23) oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Implementasi Kongres Aksara Jawa I (30 Nov 2 Des 2023) oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah usai.

Dari Kongres Bahasa Jawa VII, Aksara Jawa telah menjadi satu nyawa (senyawa) dengan Bahasa dan Sastra dan ini tertuang pada Dasar Pemikiran Keputusan Kongres Bahasa Jawa VII yang tertulis Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa.

Sementara dari acara Implementasi Aksara Jawa I disebutkan secara jelas pada backdrop dengan tulisan “Promosi Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa” yang tentu saja harus menjadi upaya bersama bagi semua stakeholder dan pegiat Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa di tiga provinsi (DIY, Jateng dan Jatim) untuk berkolaborasi memajukan ketiga wujud literasi itu.

Menurut pengamatan bahwa sebelumnya Kongres Bahasa Jawa dan Kongres Aksara Jawa seolah terpisah dan mandiri sendiri sendiri. Dari pelaksanaan dua kegiatan di Surakarta baru batu ini, sudah muncul upaya bersama dari penyelenggaraan Kongres Bahasa Jawa dan Implementasi Kongres Aksara Jawa bahwa kedepan masing masing penyelenggaraan kongres bisa saling mengintip apa tujuan penyelenggaraan dari masing masing kongres dan kemudian disinkronkan sehingga masing masing kongres bisa saling mengisi dan melengkapi.

Apalagi sebagian peserta dari kedua kongres adalah orang orang yang sama. Memang ada keterkaitan dalam upaya pengembangan baik Bahasa, Sastra dan Aksara. Misalnya ketika Aksara Jawa dalam upaya dan proses pengajuan standard ISO untuk upaya pengembangan lebih lanjut, disana ada kendala yang dihadapi, yaitu belum ter ISO nya Bahasa Jawa sebagai induk dari aksara Jawa.

Aksara Jawa adalah simbol simbol dari Bahasa Jawa. Di Indonesia, tidak semua bahasa daerah yang jumlahnya sekitar 700 memiliki aksara sebagai simbol bahasa daerah itu. Hanya sekitar 15 bahasa daerah yang memiliki aksara. Maka selayaknya, jika keduanya (bahasa dan aksara) dikembangkan, perlu ada bagian bagian yang saling terkait bisa menjadi perhatian bersama demi pengembangan.

Untuk sementara ini, yang menjadi perhatian adalah, upaya Aksara Jawa mendapat pengakuan standard ISO sebagai dasar pengakuan ke standar berikutnya. Diantaranya adalah ke arah International Domain Names (IDN).

IDN atau Nama Domain yang Diinternasionalkan adalah nama domain yang diwakili oleh karakter selain karakter ASCII tradisional seperti karakter latin A sampai Z. Nama domain tersebut dapat berisi huruf atau karakter dari skrip non-Latin (misalnya Aksara Arab, China dan Jawa). Sekarang banyak upaya yang sedang dilakukan oleh komunitas internet untuk membuat nama domain dalam banyak bahasa selain yang beraksara Latin. Salah satunya adalah beraksara Jawa.

ASCII adalah standar pengkodean karakter untuk alat komunikasi. Kode ASCII mewakili teks dalam komputer, peralatan telekomunikasi dan perangkat lainnya. Aksara Jawa dalam pemajuannya di era digital dan global selama ini tidak luput dari semua aturan aturan yang berlaku secara internasional.

Karenanya agar Aksara Jawa bisa mendunia, dipakai oleh warga etnis Jawa yang bermukim di luar negeri (diaspora Jawa) dan bahkan yang masih tinggal di Indonesia tapi di luar Jawa, maka pengembangan secara digital akan menjadi jembatan connecting antar pemakai aksara Jawa.

Dalam salah satu poin keputusan Kongres Bahasa Jawa VII di Surakarta baru baru ini, khususnya dari Komisi Pengembangan diputuskan bahwa penyebarluasan bahasa, sastra dan aksara Jawa baik di dalam maupun di luar negeri dilakukan melalui pelibatan diaspora Jawa.

Di poin lainnya yang masih dari Komisi Pengembangan diputuskan bahwa perlu adanya pemetaan varietas, standardisasi, digitasi dan digitalisasi kebahasajawaan.

Digitalisasi ini sebagaimana yang dilakukan oleh para pegiat dan komunitas Aksara Jawa yang telah membangun sinergi dengan pemerintah, khususnya Pemerintah DIY, dalam upaya digitalisasi Aksara Jawa sebagai salah satu implementasi dari keputusan Kongres Aksara Jawa I (2021).

Dalam acara Implementasi Kongres Aksara Jawa I di Surakarta (30 Nov – 2 Des 2023) dipaparkan upaya yang sudah dan sedang dilakukan untuk digitalisasi Aksara Jawa. Sejauh ini mulai dari 2021 hingga 2023, hasilnya memang sudah menggembirakan. Misalnya aksara jawa telah hadir pada perangkat digital dan telah tersedianya papan tombol digital beraksara Jawa.

Tapi itu semua belum selesai. Masih banyak PR yang harus dilakukan demi pengembangan aksara Jawa melalui ranah digital agar bisa dijangkau dan menjangkau pengguna aksara Jawa di manapun di dunia ini.

Terdata bahwa Aksara Jawa ini terdaftar di Unicode dengan kode slot A980-A9DF yang berarti masih dalam tabel 7 (limited use). Aksara Jawa masih digunakan secara terbatas. Ini bahaya. Jika keberadaannya anjlok ke tabel 8 atau bahkan 9 berarti Aksara Jawa ini terhapus dari pengakuan dunia. Padahal Aksara Jawa ini masih ada dan ada penggunanya.

Karenanya agenda Implementasi Kongres Aksara Jawa di Surakarta pada 30 November hingga 2 Desember 2023 lalu berupaya secara kolaboratif dengan para komunitas pegiat Aksara Jawa di tiga provinsi untuk bersama sama menaikkan Aksara Jawa dari tabel 7 ke tabel 5, sehingga secara praktis dapat diukur jumlah penggunanya dan keberadaannya semakin diakui dunia.@nanang

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...