Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Kota Surabaya Menjaga Nilai Kebangsaan Melalui Aksara Jawa

REKAYOREK.ID Aksara Jawa umum dianggap masa lalu. Itu salah! Aksara Jawa bersifat universal dan timeless. Aksara Jawa bermakna dulu, sekarang dan masa depan. Aksara Jawa adalah identitas, yang tidak boleh dipandang sebatas masa lalu. Karenanya Aksara Jawa harus dirawat, dijaga dan dikembangkan.

Sama halnya dengan kemerdekaan bangsa Indonesia, yang, diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Peristiwa itu terjadi pada masa lalu. Tapi harus dimaknai untuk masa sekarang demi masa depan. Sehingga proklamasi ini bersifat universal dan timeless. Sama dengan Aksara Jawa. Keduanya adalah identitas bangsa Indonesia.

Ketika Proklamasi kemerdekaan itu diperingati setiap tahun dan nilai nilainya diimplementasikan setiap hari, maka disana ada pola pola pelestarian nilai nilai proklamasi yang terjadi di masa lampau. Warga negara Indonesia tidak boleh melupakan proklamasi serta cita cita proklamasi. Ini yang menjadikan proklamasi sebagai peninggalan masa lalu itu akan lestari yang tidak hanya untuk masa sekarang tapi juga untuk masa datang.

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah ada pola pola pelestarian Aksara Jawa yang merupakan entitas Kebangsaan itu. Aksara Jawa mengandung nilai Kebangsaan karena siapapun penggunanya atau pelestarinya serta pegiatnya dapat turut serta Melestarikan Warisan Budaya, Mengakses Naskah Klasik dan Sastra Tradisional, Memahami Simbol dan Filosofi, Menghormati Tradisi dan Upacara Adat, Membuka Peluang dalam Seni dan Kreativitas serta Membangun Jembatan Antar Generasi. Semuanya itu adalah cerminan Kebangsaan.

Aksara Jawa di Kantor DPRD Kota Surabaya. Foto: nanang PAR
Dalam hal pelestarian Aksara Jawa, memang butuh intervensi pemerintah atau negara. Jika tidak ada turun tangan, maka keberadaannya akan tergilas oleh kekuatan kemajuan zaman. Jika Peringatan Hari Kemerdekaan tidak ada intervensi pemerintah, maka bisa dibayangkan bagaimana pelaksanaan peringatan itu atau pelestarian nilai nilai proklamasinya.

Hal yang sama juga terhadap pelestarian Aksara Jawa. Kota Surabaya adalah contoh intervensi pemerintah dalam hal pelestarian Aksara Jawa. Harus ada keberpihakan pemerintah terhadap Aksara Jawa. Jika kita memandang Aksara Jawa sebagai identitas Kebangsaan, maka Aksara Jawa yang bersifat kedaerahan (Jawa) sudah menjelma sebagai sifat nasional.

Lestarinya kedaerahan adalah kuatnya nasionalisme. Maka siapapun di negeri ini tidak boleh memandang kekayaan bangsa hanya sebatas kekayaan daerah. Sebuah bangsa menjadi ada (Indonesia) karena ada sifat sifat daerah, kekayaan daerah sesuai dengan sesanti bangsa “Bhineka Tunggal Ika”.@nanang

Komentar
Loading...