Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

DPRD Kota Surabaya Beraksara Jawa

REKAYOREK.ID Aksara Jawa semakin di mana mana. Setelah bertengger di atas gedung Balai Kota Surabaya, Taman Apsari, Kantor Dinas pendidikan dan beberapa kelurahan, hari Selasa 14 November 2023, Aksara Jawa menghiasi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya. Indah dipandang mata. Artistik. Pemasangan sudah lengkap pada Selasa malam.

Lebih dari itu, pemasangan dan penggunaan Aksara Jawa ini lebih menguatkan jati diri lokal (local identity) maupun identitas nusantara (nasional). Aksara Jawa adalah salah satu dari aksara Nusantara. Upaya pemerintah kota Surabaya ini adalah bagian dari upaya pemajuan Kebudayaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang undang RI 5/2017.

Kebijakan walikota Surabaya Eri Cahyadi ini sangat tepat di saat Kota Surabaya semakin digempur oleh kehadiran budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya lokal, utamanya bahasa dan aksara Jawa.

Dengan pemasangan Aksara Jawa di kantor kantor pemerintah kota Surabaya, setidaknya untuk awal ini, mata dipaparkan dengan tulisan aksara Jawa. Cepat atau lambat mata akan terbiasakan memandang tulisan Aksara Jawa sesuai dengan nama kantor pemerintah mulai dari Balai Kota, kantor DPRD Kota Surabaya, Kantor Dinas, Kantor Kecamatan hingga Kantor Kelurahan.

Tidak hanya nama kantor kantor pemerintah, tapi nama jalan, nama kedai atau restoran dan nama nama hotel di Surabaya, termasuk nama nama sekolah. Untuk penyebaran penggunaan Aksara Jawa, perlu peran serta Dinas Dinas terkait. Misalnya untuk nama nama jalan perlu adanya peran dari Dinas Perhubungan, nama kedai dan restoran menjadi peran Dinas Perdagangan dan Perekonomian, perhotelan dan jasa pariwisata menjadi tugas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota surabaya.

Dalam sebuah obrolan santai tentang budaya di hotel Mojopahit bersama GM Mojopahit Kahar Salamun ketika menjamu tamunya dari Belanda, Kahar menyambut gembira kehadiran Aksara Jawa di Surabaya. Ia lantas membandingkan dengan di Bali, tempat dimana ia pernah bekerja di perhotelan dan bahkan istrinya masih tinggal di Bali, bahwa di Bali, aksara Bali sudah menjadi bagian dari masyarakat Bali.

“Di Bali, anak anak pada usia dini sudah dikenalkan dengan budaya Bali, termasuk Aksara Bali”, terang Kahar tentang Bali di mana ia masih sering bolak balik Surabaya – Bali.

Ia menambahkan bahwa Aksara Bali banyak terpasang di berbagai tempat. Misalnya di Bandara maupun di gedung gedung umum.

Diharapkan pemasangan Aksara Jawa di Surabaya tidak sekedar bersifat dekoratif, tetapi benar benar akan ada upaya pengembangan Aksara Jawa yang menjadi dasar kreativitas seni budaya dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.@nanang

Komentar
Loading...