Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Kampung Eropa Surabaya Layak Jadi Etalase Sejarah dan Budaya Asli Surabaya

REKAYOREK.ID Proyek penataan Kota Lama Surabaya sedang berlangsung. Pinggiran beberapa ruas jalan di kawasan itu, khususnya wilayah bekas Kampung Eropa, digali untuk akses gorong gorong. Termasuk pedestrian diperbaiki, disesuaikan dengan tema Kota Eropa.

Sketsa peta kota Surabaya 1750. Foto: Asia Maior

 

Penataan sarana publik, yang bernama Taman Sejarah dan lingkungan sekitar, juga dirombak sehingga penampilan gedung Internatio yang megah akan tampak lebih jelas.

Tidak ketinggalan di sebelah selatan pojok dari Taman Sejarah dibangun Monumen Mobil Mallaby, yang menggambarkan keberanian arek arek Surabaya dalam melawan kehadiran Sekutu.

Kawasan eks Kampung Eropa ini adalah jejak Kota Surabaya, Stad van Soerabaja, yang dibangun Belanda dan dirancang sebagaimana kota kota di Eropa. Karenanya di Kampung Eropa ini pernah ada Alun Alun, yang kala itu bernama Willemsplein (Taman Raja Willem). Di dekat Willemsplein pernah ada kantor Balai Kota (Stadhuis), di depan Balai Kota ada pangkalan perahu (Marina) dan di barat Alun alun terdapat Gereja Protestan.

Ketika sebuah proyek penataan atau revitalisasi di Kampung Eropa, diharapkan hasil revitalisasi itu dapat menghadirkan informasi sejarah Kampung Eropa Surabaya. Pertanyaan kita adalah apa yang dapat dijadikan petunjuk historis sejarah kota lama Surabaya (Stad van Soerabaja)?

Secara fisik semua gedung di lingkungan Taman Sejarah adalah gedung gedung yang masih aktif dipakai kegiatan, misalnya: perbankan, perkantoran dan bahkan perhotelan. Tidak akan banyak yang dilakukan pemerintah kota Surabaya pada bagian gedung gedung yang masih dikuasai dan dikelola pihak swasta. Seperti yang terlihat dalam kegiatan revitalisasi saat ini bahwa proyek itu hanya menyentuh ruang ruang publik.

Selain pedestrian, PJU, Taman Sejarah, gorong gorong atau bahkan papan nama jalan, maka ada yang perlu dimaksimalkan pada pekerjaan di ranah publik ini agar revitalisasinya tidak sekedar memperindah secara fisik saja. Tapi, harus ada sentuhan edukatifnya.

Etalase Sejarah dan Budaya

Kawasan Kota Lama, khususnya Kampung Eropa, layak sebagai etalase Sejarah kota Surabaya. Karena, ya di kawasan ini mula sebuah kota Surabaya modern, yang kala itu bernama Stad van Soerabaja, yang secara fisik dibatasi oleh tembok dan secara administratif sebagai ibukota wilayah Pantai Utara Jawa bagian Timur (Java van den Oosthoek).

Prasasti beraksara Jawa di masjid Kemayoran 1772 Saka (1848 M). Foto: nanang

 

Karenanya revitalisasi yang sedang dikerjakan ini harus mampu menghadirkan narasi sejarah kota Eropa ini, yang tidak sekedar melakukan pekerjaan fisik. Bahwa pada masa itu, pada awal awal keberadaan Kota Eropa Surabaya di abad 17 dan 18, secara kultur masyarakat asli Surabaya masih menggunakan bahasa dan aksara Jawa.

Penggunaan Aksara Jawa sebagai dukungan atas kebijakan walikota Surabaya mengenai penggunaan Aksara Jawa. Foto: dok rajapatni

 

Namun seiring dengan berkembang dan kuatnya kehadiran bangsa Eropa di Surabaya dan Nusantara, maka aksara Latin yang dibawanya secara gradual menyisihkan aksara Jawa, aksara asli yang digunakan sehari hari.

Plakard dengan penggunaan Aksara Jawa selain bahasa Belanda dan Melayu. Foto: dok rajapatni

 

Karenanya, seiring dan dalam mendukung dengan kebijakan pemerintah kota Surabaya yang menggunakan aksara Jawa di seluruh kantor kantor mulai Balai Kota hingga kelurahan, maka kawasan Kota Eropa ini pantas sebagai etalase sejarah yang salah satu item historisnya adalah aksara Jawa.

Aksara Jawa menjadi keseharian kala itu. Foto: dok rajapatni

 

Aksara Jawa bisa disematkan pada nama nama jalan di wilayah Kota Eropa Surabaya. Ketika masih di era kolonial saja, pihak pemerintah kala itu menggunakan aksara Jawa, bahasa Belanda dan bahasa Melayu untuk placard placard publik dan bahkan pengumuman publik.

Maka penggunaan aksara Jawa pada nama nama jalan di kawasan itu akan menambah nilai historis dan budaya asli Surabaya. Pembuatan papan nama jalan ini masih berada di ranah publik yang menjadi wilayah pemerintah kota Surabaya.@nanang

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...