Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Puluhan Rumah Warga di 4 Kecamatan Terendam Banjir dan Tanah Longsor

REKAYOREK.ID Puluhan rumah warga di 4 kecamatan wilayah Kabupaten Madiun terendam banjir dan terdampak bencana tanah longsor, akibat hujan lebat selama lebih dari tiga jam pada Rabu (15/12/2021).

“Banjir datangnya jam 6, sebelumnya hujan lebat sekali selama 3 jam sejak jam 2 itu sudah hujan sampai sore. Kalo di RT sini ada 17 rumah terendam, yang lain saya nggak tau,” ujar warga Desa Ketandan, Kecamatan Dagangan Ngadino.

Dirinya menambahkan, ada sebagian warga khususnya anak-anak, wanita dan lansia dievakuasi oleh petugas BPBD. Sementara Isroji (50) relawan TRC dari BPBD Kabupaten Madiun, mengatakan sejumlah tim telah diterjunkan ke titik lokasi banjir dan tanah longsor untuk mengevakuasi warga.

“Para relawan sudah di split untuk mengevakuasi warga, di wilayah yang terendam banjir dan tanah longsor,” ujar Isroji.

Sekedar diketahui wilayah yang terendam banjir dan tanah longsor diantarany wilayah Kecamatan Dolopo di Desa Candimulyo tergenang banjir dan mengakibatkan jembatan dan talud rusak di Desa Suluk. Tanah longsor menerjang tebing penahan jalan dengan lebar 5 meter hingga 10 meter menutup jalan desa.

Wilayah Kecamatan Dagangan, akibat hujan banjir merusak talud jembatan Desa Ketandan serta puluhan sawah terendam banjir setinggi 20 cm. Sedangan di desa Segulung dan Tileng terjadi longsor tebing penahan jalan.

Di wilayah kecamatan Mejayan, hujan mengakibatkan banjir di Desa Waturejo dan merendam puluhan rumah serta jalan desa dengan ketinggian 20 cm selain itu juga banjor mengakibatkan tebing jalan rusak.

Wilayah Kecamatan Kare, hujan deras mengakibatkan longsor di desa Kare dengan lebar 6 meter tinggi 8 meter di jalan penghubung desa sehingga menutup akses jalan desa serta dampaknya jembatan rusak. Kemudian desa Kepel longsor dengan lebar 5 meter dan ketinggian 8 meter.@dem

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...