Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Rasulullah Bukan Seorang Raja Dalam Rumah Tangga

Oleh: Gr. Dr. Miftah el-Banjary

SEMAKIN mempelajari sisi sosok Rasulullah Saw, saya merasakan semakin dibuat berdecak kagum, betapa sifat ketawadhuan Rasulullah Saw dalam kehidupan rumah tangga beliau sehari-hari, bukanlah menunjukkan sifat seorang raja yang mesti dan harus dilayani, meskipun beliau memiliki khadam di rumah beliau.

Berdasarkan riwayat dari Sayyidah Aisyah dan Hasan serta Sa’id yang menceritakan tentang sifat-sifat kesederhaan dan ketawadhuan baginda Nabi Muhamamd Saw bertutur:

﴿ كَانَ ﷺ فِي بَيْتِهِ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، يَفْلي ثَوْبَهُ، وَيَحْلِبُ شَاتَهُ، وَيَرْفَعُ ثَوْبَهُ، وَيَخْصِفُ نَعْلَهُ، وَيَخْدِمُ نَفْسَهُ، وَيُقِمُ الْبَيْتَ، وَيَعْقِلُ الْبَعِيْرَ، ويَعْلِفُ نَاضِحَهُ، وَيَأْكُلُ مَعَ الْخَادِمِ، وَيَعْجِنُ مَعَهَا، وَيَحْمِلُ بِضَاعَتَهُ مِنَ السُّوْقِ﴾

“Aktivitas pekerjaan keseharian Nabi Saw di dalam rumahnya mengerjakan semua tanggung jawab sebagai seorang suami, terkadang beliau mencuci pakaiannya sendiri, memerah susu kambing sendiri, mengangkat jemuran sendiri, mengembalakan hewan ternak sendiri, memberikan pakan ternak sendiri, dudk makan bersama para pembantunya, membantu membuat adonan roti bersama istrinya, bahkan mengangkat barang belanjaan di pasar.”

Walhasil, baginda Saw memanglah seorang Nabi yang teramat sederhana dan tawadhu. Dalam kehidupan keseharian baginda Saw, beliau adalah orang yang bekerja membantu pekerjaan di rumah tanganya.

Nabi Saw menjahit sepatu dengan tangannya sendiri, Nabi Saw juga terkadang pergi berbelanja ke pasar sendiri. Nabi memberikan makanan bagi binatang ternaknya.

Terkadang Nabi Saw naik tunggangan himar, duduk bergaul dengan orang-orang fakir miskin dan bercengkarama bersenda gurau bersama mereka.

Diantara sifat mulia Nabi Saw beliau tidak senang dilayani secara berlebihan, termasuk dalam hal makanan. Apabila Nabi Saw berselera menyantap makanan, maka beliau akan memakannya.

Apabila tidak senang dengan rasa makanan yang menurut beliau tidak mengenakkan, maka beliau tidak memakannya. Nabi Saw sesekali tidak pernah mencela makanan, meskipun beliau tidak menyukainya.

Baginda Nabi Saw kendatipun seseorang yang teramat mulia, bahkan melebih kemuliaan para raja atau sulthan di zamannya, bahkan penguasa dunia hingga kiamat, namun baginda Saw tetaplah seseorang yang tidur di atas pelepah kurma, hingga nampak bekas pelepah kurma membekas di punggungnya yang mulia.

Baginda Saw boleh ditemui di mana saja, di sembarang masa dan tempat. Beliau akan senang mendengarkan semua keluh kesah orang-orang yang datang menemui serta dengan sabar membantu mereka mencarikan solusi terbaik.

Begitulah seharusnya seorang suami meneladani sisi kehidupan Rasulullah yang sesungguhnya di dalam kehidupan rumah tangganya. Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad.@

*) Pengasuh Majlis Dalail Khairat Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam & Pimpinan Ponpes Dirasat al-Qur’an wal Hadits Dalail Khairat Tabalong

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...