Sumur Jobong Situs Tertua Di Surabaya
Sumur tertua di Surabaya ini ditemukan dengan tidak sengaja oleh para pekerja yang membangun gorong gorong.
REKAYOREK.ID Setua apakah Surabaya? Lepas dari banyak catatan literatur yang berlomba lomba memasang tahun lebih lama, ada satu artefak arkeologi yang sementara menjadi acuan setidaknya Surabaya susah ada kampung pada jaman Majapahit.
Situs itu berupa sumur. Konstruksinya dari gerabah, yang menurut sejarawan disebut jobong. Tinggalan masa klasik itu ditemukan baru-baru ini di Pandean gang I, kelurahan Peneleh Surabaya.
Temuan ini sekaligus membuktikan secara fisik jika setidaknya Surabaya tidak sekadar ada di era kolonial. Jobong yang ada di Surabaya ini identik dengan temuan di pemukiman kuno Majapahit di Trowulan Mojokerto.
Padahal, jauh sebelum temuan ini, para ahli sudah yakin jika peradaban Surabaya tidak lalah lawas dibanding daerah kerajaan di pedalaman. Bahkan hari jadi kota ini dihitung sejak 1293. Keyakinan ahli dari catatan pengusiran tentara Tar Tar oleh pendiri Majapahit, R Wijaya.
Hanya saja semua itu berdasar catatan literatur. Termasuk catatan Prapanca dalam Negarakertagama (1365) yang menyebut Surabaya.
Nah, baru dua tahun lalu, bukti arkelogis Surabaya ditemukan dalam bentuk sumur di tengah gang.
Uniknya selain sumur, ditemukan pula kerangka manusia dan hewan di saat eskavasinya. Hasil uji karbon, yang dilakukan di Canberra, Australia pada tahun 2019, terkait usia tulang belulang sekitar sumur ini terungkap jika, tulangbitu adalah manusia yang hidup di Peneleh antara tahun 1400-1600.
Sumur tertua di Surabaya ini ditemukan dengan tidak sengaja oleh para pekerja yang membangun gorong gorong. Proyek itu sempat terhenti. Area temuan sumur itu kemudian dikemas, dibuat ruang bawah tanah tersendiri dengan penutup besi dan lampu, sedangkan jalur air rencana proyek diubah.
Spot ini kemudian dilengkapi dengan boks pamer yang menyimpan tulang belulang kuno ini. Termasuk pecahan batu bata dan gerabah.[nanang]