Oleh: Abdurrahman Anton Minardi
Sebuah artikel “Orang-orang Yahudi yang Terlahir Kembali di Indonesia” oleh ANNA CLARE SPELMAN Diterbitkan di Jerusalem Post, 8 Juli 2015.
Ada 77 orang Yahudi di Indonesia. Mereka tinggal di seluruh negeri. Sebagian besar keturunannya adalah campuran dari Belanda dan masyarakat lokal.
Karena Indonesia hanya mengakui 6 agama, Yahudi tidak muncul di permukaan. Mereka mendaftar pada identitas sebagai orang Kristen.
Mereka memiliki sinagog di Surabaya dan Sulawesi Utara. Di Surabaya sudah tidak aktif sedangkan di Tondano Sulawesi Utara masih aktif sampai dengan sekarang.
Yaakov Baruch, pemimpin komunitas di Tondano yang terpencil. Dia adalah dosen Departemen Hukum Internasional di universitas lokal. Dia aktif mempraktekkan dan mempromosikan kepercayaannya di Sinagog Shaar HaShamayim yang telah berfungsi sejak tahun 2004.
Kita juga tahu bahwa beberapa orang populer Indonesia memiliki hubungan dekat. Jelas di era Gus Dus penguasa mempromosikan untuk berurusan dengan zionis (israel) dalam hubungan diplomatik. Usulan ini telah ditolak oleh seluruh anggota DPR dan rakyat Indonesia demikian.
Tentu tidak mungkin selama zionis menduduki wilayah Palestina dan khususnya Yerusalem dan Al Aqsho.
Sebagaimana diketahui bahwa konstitusi Indonesia menegaskan bahwa “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa maka untuk itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan”.
Zionis menduduki tanah Palestina dan sekarang Yerusalem dan memburuk Al Aqsho. Mereka ingin menjadikan Al Aqsho sebagai reruntuhan. Apalagi mereka ingin menghapus Palestina dari peta, karena sekarang mereka menyediakan peta global online dan offline tanpa wilayah Palestina.
Indonesia sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia adalah tanah yang menyenangkan bagi semua tetapi tidak untuk kolonial dan agresor.
Jadi katakan kepada tuanmu zionis untuk menghentikan pendudukan mereka dan membebaskan rakyat Palestina.
Gerakan mereka bukannya tidak mungkin didukung oleh korporasi dan yayasan yahudi. Sebagai orang-orang Yahudi didanai dalam $ Miliaran IslamoPhohia di seluruh negara.
Kami di sini menginginkan kedamaian dan persahabatan. Namun sulit menjadi kenyataan ketika zionis menjajah wilayah Palestina.
Istanbul, 18 Romadhon 1443 H/19 April 2022.
Sumber: Jews movement inside Indonesia
