Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Memperkokoh Kembali Konsensus Menuju Indonesia Emas 2045 #1

Oleh: Salamuddin Daeng

TIDAK terhitung berapa kali Presiden Jokowi mengatakan Indonesia adalah negara besar. Namun kalimat ini tidak mudah dipahami. Besar apanya? Geografinya, demografinya, ekonominya, sosial dan politiknya, kultur dan budayanya? Atau semua tentang Indonesia ini adalah sesuatu yang besar secara harfiah melebihi besar organisasi negara manapun yang permah dibangun sejak perang dunia II usai?.

Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah ini maka Presiden Jokowi mencoba menggambarkan dengan cara yang lebih sederhana. Berikut statemen Presiden Jokowi sebagaimana dikutip detik.com.

“Saya pernah terbang dari Aceh sampai Papua, saya coba Indonesia ini sejauh mana sih,” kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, yang disiarkan virtual, Jumat (17/3/2023).

Setelah dicoba, dia mengaku terkejut pasalnya untuk terbang dari ujung ke ujung teritori Indonesia, butuh waktu mencapai 9 jam lebih.

Menurutnya, dengan waktu tempuh penerbangan yang sama sudah bisa menghubungkan London di Inggris dengan Istanbul di Turki. Menurutnya, penerbangan dari London ke Inggris dilakukan dengan melintasi 7 negara di Eropa. Artinya, penerbangan dari Aceh ke Papua sama waktu tempuhnya dengan penerbangan London ke Istanbul yang melalui 7 negara.

“Aceh ke Papua, berapa dibutuhkan? Lewat terbang dengan pesawat, 9 jam 15 menit. Itu kalau terbang dari London udah sampai Istanbul melewati 7 negara, maka itu lah betapa besarnya negara ini. Kita harus sadari itu agar semua bangga kepada negara kita, Indonesia,” ungkap Jokowi.

Bukan hanya presiden Jokowi yang bicara demikian. Telah lama teman saya (Almarhum) seorang pegiat tembakau dan pimpinan ormas organisasi pertembakauan pernah membenarkan pernyataan saya mengenai luas Indonesia sebagai negara terbesar di dunia mengalahkan Rusia, Amerika Serikat dan China. Dia teman saya itu mengatakan Pak Daeng benar dan memang luas Indonesia adalah sepertiga dunia, katanya.

Bukan hanya kita orang Indonesia yang memberi gambaran Indonesia besar. Central Intelligence Agency (CIA) Fatcbook menggambarkan peta  wilayah AS tidak dapat memuat pulau pulau Indonesia seluruhnya, sehingga menempatkan Papua di luar peta AS. Di bagian lain para peneliti menggambarkan panjang Indonesia jika dibentangkan maka panjangnya dari London sampai Khazakstan.

Organisasi Actual Size Map dalam websitenya menggambarkan peta Indonesia jika diletakkan di atas wilayah Rusia maka akan terbentang dari Jepang sampai Eropa Barat. Mereka mengatakan bahwa proyeksi peta tidak menggambarkan luas wilayah negara negara di bagian selatan secara akurat atau globe map membuat proyeksi yang keliru dengan mengecilkan negara di bagian selatan dan membesarkan negara utara.

Jika dari sisi geografi Indonesia sangat besar dan merupakan negara terbesar di dunia dengan luas wilayah sepertiga bumi, maka aspek lain yang dapat menggambarkan Indonesia besar tidak perlu lagi diuraikan panjang lebar, mengingat uraian semacam itu sudah sangat banyak.

Indonesia besar dari sisi ketersediaan sumber daya alam natural resourcess. Memiliki kekayaan alam terbesar dan terlengkap di dunia, kekayaan tambangnya berada pada urutan 1-10 negara dengan kekayaan alam tambang terbesar di seluruh komoditas tambang.

Negara terkaya di dunia dalam komoditas perkebunan, negara terkaya di dunia dalam komoditas perikanan dan perairan, negara terkaya di dunia dalam keanekaragaman hayati dan biodiversity, negara terkaya didunia dalam urusan green resourcess dan green energy.

Bagaimana dengan kekayaan kultur dan budaya. Ini adalah bagian yang juga telah banyak diuraikan oleh para peneliti, para ahli dan budayawan, tidak ada satu bangsa di dunia yang dapat menandingi Indonesia secara kualitatif dan kuantitatif terkait kekayaan kultur dan budaya. Indonesia telah menjadi tempat tumbuh dan berkembang ratusan bahasa, etnic dan adat istiadat.

Hampir semua wilayah Indonesia dapat didiami manusia, menyediakan makanan bagi manusia dan di situ tumbuh budaya mulai dari benihnya, akarnya, pokok pohonya hingga buahnya yang rimbun.

Sekarang kita lihat Indonesia bersatu di atas landasan konsesnsus kebangsaan yang kokoh. Tidak terbayangkan oleh manusia di belahan dunia lain, bagaimana wilayah yang dipisahkan oleh lautan yang luas, ratusan etnic, suku, bangsa, dengan beragam adat dan budaya telah menjadi bangsa Indonesia yang berdiri kokoh di antara gelombang dua samudera, di antara badai dua benua.

Kita sekarang berdiri di sini untuk menegaskan kembali konsensus kebangsaan Indonesia.@bersambung

*) Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...