Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Aset Cagar Budaya Layak Jadi Wahana Pariwisata Heritage

REKAYOREK.ID Kota Surabaya sungguh kaya akan potensi wisata sejarah, mulai dari sejarah kemerdekaan hingga flash back ke belakang ke sejarah kolonial dan sejarah klasik. Sayang, selama ini pemanfaatannya dirasa kurang maksimal. Akibatnya, tidak banyak pihak menyadari akan potensi wisata heritage kota Surabaya yang sesungguhnya bisa menjadi kebanggaan warga kota.

Wisata heritage kota Surabaya memiliki nilai jati diri (identitas) kota Surabaya, yang kalau aset aset heritagenya dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal tentu akan memberi banyak manfaat.

Untuk itu, berbagai pihak terkait harus mau bergotong royong untuk membangun literasi bersama tentang aset heritage ini agar ada pemahaman oleh mereka bahwa kota Surabaya memiliki aset sejarah dan Cagar Budaya yang luar biasa.

Sesungguhnya dibandingkan dengan 15 hingga 20 tahun lalu, tingkat kepedulian masyarakat warga kota Surabaya terhadap nilai sejarah dan Cagar Budaya sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dengan semakin bertambahnya komunitas komunitas peduli sejarah dan Cagar budaya. Pun demikian dengan semakin banyaknya generasi milenial yang gemar berswafoto dengan setting bangunan atau di kawasan Cagar budaya.

Abu Han Boei Ko di Jalan Karet nomor 72 Surabaya. Foto: Nanang

 

Baru baru ini pemerintah kota Surabaya menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan Cagar Budaya, yang draft Raperdanya tengah diajukan ke DPRD Kota Surabaya untuk mendapatkan persetujuan. Kelak dengan Perda Pengelolaan Cagar Budaya ini akan ada langkah langkah lanjutan yang secara otomatis akan memanfaatkan keberadaan aset Cagar budaya di kota Surabaya.

Pemanfaatan Cagar budaya ini tentu diarahkan untuk kepentingan kepentingan publik seperti agama, sosial, pendidikan, ilmu Pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan pariwisata sebagaimana diamanahkan melalui pasal 85 dalam Undang Undang no 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Dalam hal pengelolaan sebagaimana dinyatakan dalam undang undang, maka harus ada langkah langkah terpadu untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan Cagar Budaya melalui kebijakan pengaturan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk sebesar-besarnya digunakan demi kesejahteraan rakyat.

Sementara itu di tingkat lapangan, peran komunitas pemerhati dan pegiat sejarah juga tidak kalah pentingnya dalam memaknai upaya pengelolaan dan pemanfaatan Cagar budaya.

Dengan demikian keberadaan Cagar budaya menjadi lebih berarti. Kolaborasi antar komunitas lintas kota, khususnya kota kota pusaka, dalam hal pemanfaatan aset sejarah dan Cagar budaya sebagai wahana wisata heritage akan semakin nyata adanya, yang apalagi salah satu kenyataan itu adalah manfaat ekonomi (memberi kesejahteraan kepada masyarakat) yang didapat.

Dalam waktu dekat, pada 21 – 30 Oktober 2021, Komunitas Indonesia Hidden Heritage (IHH) akan berkolaborasi dengan Forum Begandring Soerabaia mengadakan Festival Indonesia Hidden Heritage Week 2021 secara daring dan luring.

Program ini secara umum bertujuan untuk mendorong pemajuan wisata heritage di Indonesia dan secara khusus dirancang untuk menyemarakkan World Tourism Day, mendukung Pekan Kebudayaan Nasional, dan memperingati Hari Museum Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif IHH, Nofa Farida Lestari – Wasir, dalam surat tertulisnya kepada Forum Begandring Soerabaia bahwa kegiatan Festival Indonesia Hidden Weekend 2021 ini akan melibatkan sektor pemerintahan baik pusat dan daerah, museum, pelaku bisnis, dan kolaborasi dengan berbagai komunitas di seluruh Indonesia serta pihak-pihak lain yang berkaitan dengan wisata sejarah dan budaya.

Kegiatan semacam ini tentu menjadi wahana segar bagi asosiasi hospitaliti, AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia), yang akan dideklarasikan pada 27 September 2021 yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day). Karena Festival Indonesia Hidden Heritage ini adalah event tahunan, tentu kegiatan ini bisa menjadi agenda pariwisata heritage tahunan yang bermanfaat bagi dunia pariwisata Indonesia.

Mari bersama untuk memulihkan pariwisata Indonesia.[Nanang]

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...