Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Ekskavasi Tembok Gapura Candi Bajang Ratu Ungkap Tata Ruang Pendharmaan

REKAYOREK.ID Dalam rangka peringatan Hari Jadi Majapahit ke 730, jalan jalan mengenal kembali jejak dan peninggalan Majapahit adalah momen indah tersendiri. Berselancar melalui lorong peradaban yang tersebar di bekas kota Raja Majapahit adalah jendela untuk menengok masa itu.

Salah satu jejak peradaban itu adalah Candi Bajang Ratu di Dusun Kraton, Desa Temon, Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Tinggi Candi Bajangratu ini mencapai 16,5 meter. Sedangkan luasnya 11,5 x 10,5 meter persegi. Candi Bajang Ratu bersayap tembok di kiri kanan.

Ketika melihat indahnya gapura yang berbentuk paduraksa ini, lantas sempat dikagetkan dengan adanya jejak ekskavasi di kiri dan kanan gapura. setelah melihat lebih dekat, disana di petak ekskavasi terdapat struktur pondasi tembok yang membujur ke sayap kiri dan kanan gapura.

Dari temuan melalui ekskavasi ini semakin diyakini bahwa Candi Bajang Ratu adalah sebuah pendharmaan. Tidak lain adalah tempat suci di kompleks pendharmaan Jayanegara. Jayanegara, raja kedua Majapahit dan sekaligus ayahhanda Ratu Tribhuwana Tunggadewi.

Kotak ekskavasi Candi Bajang Ratu. Foto: nanang

 

Berikut ini sebagian silsilah Raja raja Majapahit hingga generasi ke empat.

Raja Pertama: Raden Wijaya atau Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309).

Raja Kedua: Kalagemet atau Sri Jayanagara (1309-1328).

Raja Ketiga: Sri Gitarja atau Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350).

Raja Keempat: Hayam Wuruk atau Sri Rajasanagara (1350-1389).

Ekskavasi ini dimulai pada 6 September 2023 dan dari hasil ekskavasi, menurut sumber di lokasi bahwa petak ekskavasi ini akan dibuatkan ruang dan diberi penutup kaca sehingga pengunjung bisa mengamati kondisi asli ekskavasi.

Ini adalah penemuan struktur pagar kuno berbahan bata merah di timur dan barat Gapura Bajang Ratu. Pagar timur membentang dari gapura ke timur sepanjang kira kira 11,5 meter. Tebalnya mencapai 93 cm. Ketinggian pagar yang tersisa hanya 10 lapis bata.

Perayaan HUT Mojipahit di Pendapa Agung. Foto: nanang

 

Pada pagar barat juga mempunyai ketebalan yang sama. Struktur yang tersusun dari bata merah kuno ini membentang dari Gapura Bajang Ratu ke barat. Berbeda dengan pagar timur, pagar barat ini berbelok ke utara, selatan dan berlanjut ke barat layaknya simpang 4. Sehingga belum ditemukan ujungnya.

Dari penemuan ini setidaknya ada gambaran yang lebih nyata tentang tata ruang di pendharmaan Candi Bajang Ratu ini.@nanang

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...