Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Festival Peneleh, Sebuah Langkah Pengembangan Wisata Berbasis Sejarah, Budaya dan Ekonomi

Festival Peneleh merupakan yang pertama setelah sekian puluh tahun Peneleh kehilangan pasar rakyat yang secara tradisional digelar pada musim Muludan.

REKAYOREK.ID Festival Peneleh akan segera hadir dan rencananya akan digelar di lingkungan kelurahan Peneleh pada 7-9 Juli 2023. Venue difokuskan di Jalan Makam Peneleh di sekitar pintu masuk Makam Eropa dan Lodji Besar.

Festival Peneleh adalah kiat menggali potensi sejarah, budaya dan ekonomi sebagai modal pengembangan kawasan. Peneleh adalah wadah peradaban tua kota Surabaya dan melalui Festival Peneleh, kawasan ini akan menatap masa depannya sebagai bagian dari pembangunan kota yang berkarakter dan beridentitas.

Festival ini adalah yang pertama setelah sekian puluh tahun Peneleh kehilangan pasar rakyat yang secara tradisional digelar pada musim Muludan (Maulid Nabi). Pada masa itu di era tahun 60, 70, 80 dan sebagian 90-an, jalan Peneleh selalu ramai dengan orang orang yang berjualan topeng topengan, mainan, jajanan, pakaian serta lainnya. Di sana kontak budaya, sosial dan ekonomi berjalan.

Namun sejak 1990-an tradisi Muludan di Peneleh mati. Tidak ada lagi orang berjualan topeng topengan dan mainan di jalan Peneleh. Tidak ada lagi tontonan budaya lokal di tepian Kalimas.

Maka dengan rencana hadirnya konsep Pasar Rakyat baru, Festival Peneleh, akan membuka peluang dalam merekontruksi sejarah Peneleh sebagai upaya pengembangan wisata yang berbasis sejarah, budaya dan ekonomi.

Festival Peneleh ini seperti Peneleh Tempo Dulu. Misalnya aneka jajanan dan minuman bersifat tempo dulu dan itu semua akan ditempatkan di satu tenda spesial. Ada 16 RW akan terlibat dalam gelaran Festival Peneleh. Mereka menyajikan atraksi seni, jajanan, makanan dan minuman khas asli Peneleh.

Untuk kesiapan agenda bersama yang melibatkan Pemerintah Kota Surabaya, Bank Indonesia dan Komunitas Begandring Soerabaia serta warga sekitar, serangkaian rapat koordinasi maraton telah berjalan.

Festival Peneleh ini dalam penyelenggaraannya dalam satu agenda dengan Java Coffee Culture (JCC) 2023. Jika Festival Peneleh yang terdiri dari kegiatan Jelajah Sejarah Subtrack (Surabaya Urban Track), Pasar Rakyat, Layar Tancap, Mural dan Lomba Foto digelar di lingkungan Peneleh, maka Java Coffee Culture (JCC) 2023 digelar di Tunjungan.

Seperti misalnya talkshow, workshop dan bussines meeting tentang kopi digelar di Hotel Platinum di jalan Tunjungan pada 8 Juli 2023. Sedangkan Java Coffee Culture digelar di jalan Tunjungan pada 9 Juli 2023. Acara ini akan menutup jalan Tunjungan.

Pada tanggal ini, 9 Juli 2023 pada pukul 19.00, akan digelar pertunjukan teatrikal oleh Begandring Soerabaia. Teatrikal ini adalah suguhan di acara puncak dimana sesuai agenda akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Doddy Zulverdi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Selama tiga hari kegiatan di Peneleh (7-9 Juli 2023) yang khas nuansa Surabaya tempo dulu, pengujung akan lebih terlihat menyatu dalam suasana jika mengenakan pakaian tempo dulu.@nanang

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...