Seniman Jepang Usung Karya Tentang Palestina di International Art Exhibition Unesa
REKAYOREK.ID Seniman asal Jepang Kaho Ikeda menampilkan karya spesial dalam ajang International Art Exhibition Sengkuni ke-5 bertema Re-identity yang diselenggarakan pada Jumat (17/11/2023) di kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya.
Karya instalasi seni itu berjudul “Visit Palestine Project” yang merepresentasikan dukungan kepada Palestina. Karya itu terinspirasi dari sekumpulan poster antiperang dan perdamaian tahun 70 dan 90-an yang ditemukan di toko barang bekas Shiroto No Ran.
Sementara itu, seniman Amerika, Drake Dod menampilkan karya berbentuk digital printing berjudul “Back to Self-Identity” yang mengajak penikmatnya untuk mengkaji lebih dalam terkait konsep artistik identitas personal.
Karya tersebut merupakan simbol dari penggunaan medium untuk menggali lebih dalam pengalaman kehidupan yang akan memberikan gambaran filosofis terkait refleksi, esensi, evolusi dalam identity.
Pameran itu juga diikuti oleh seniman asal Myanmar dan Thailand. Selain diikuti seniman dunia, pameran tersebut juga diikuti seniman dari Jember (UNEJ), Malang (UB dan UM), Bandung (ITB dan UPI), Jogja (ISI Jogja dan Taman Siswa Jogja), dan Surakarta (ISI Surakarta dan UNS).
Mahrus Ali, ketua pelaksana Sengkuni 5 menyampaikan bahwa tema ‘Re-identity’ yang berarti kembali melihat keberadaan diri, merupakan upaya untuk merefleksi atau menengok kembali eksistensi budaya di tengah era serba teknologi.
Kurator karya, Agus Koecink menjelaskan bahwa pameran ini merupakan tantangan bagaimana mahasiswa Seni Rupa Unesa mampu memahami kerja kuratorial, saling berhubungan, berdiskusi dan memecahkan masalah bersama.
“Pameran Re-identity ini menginginkan kita melihat diri kita sendiri, identity kita sendiri,” ungkapnya.
Rektor Unesa Nurhasan mengapresiasi partisipasi seluruh seniman nasional dan dunia. Menurut pria yang akrab disapa Cak Hasan itu, pameran ini mampu menjadi media untuk menyalurkan karya-karya para seniman agar bisa dinikmati masyarakat.
“Semoga bisa memperkuat relasi antarseniman di seluruh Indonesia dan dunia,” harapnya.
Senada, Dekan FBS, Syafi’ul Anam, Ph.D memberikan apresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan itu banyak memberikan impact positif kepada mahasiswa dengan mengembangkan soft-skill di luar kelas.
“Alhamdulillah, acara ini bisa bertahan dan terus meningkat kualitasnya, bahkan diikuti karya dari Amerika, Jepang, hingga Thailand,” tandasnya.@zar/sir