Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Memperkokoh Konsensus Menuju Indonesia Emas 2045 #3

Di Atas Pondasi Yang Kokoh Menjadi Mercusuar Dunia

Oleh: Salamuddin Daeng

TAHUN 2010 sekelompok orang yang terdiri dari para akademisi dan aktivis gerakan melakukan sebuah pertemuan di Rosa Luxemburg Foundation di Brussel.

Pertemuan itu adalah “sesuatu” bagi saya, sangat mengguncang, sekaligus haru, menyentak pikiran. Profesor Samir Amin guru besar dari Sorbon University Paris Perancis juga salah seorang yang dituakan di antara beberapa akademisi, menyampaikan bahwa jalan keluar bagi krisis yang dihadapi dunia saat ini adalah ‘Bandung Spirit’ yakni resolusi KTT Non Blok dalam pertemuan Bandung yang kita kenal dengan Dasa Sila Bandung. Jalan bagi dunia yang baru yang belum sempat terlaksana secara penuh.

Nama Rosa Luxemburg sendiri akrab di telinga orang Indonesia karena pernah disebut nama itu dalam salah satu pidato Presiden Sukarno

Pertemuan para akdemisi dan aktivis gerakan ini memang hanyalah side event dari pertemuan resmi Asian Europe Meeting (ASEM) antara pemerintah negara negara ASEAN dengan Pemerintah negara negara Eropa. Pertemuan kedua regionalisme ini adalah membahas kelanjutan dari agenda liberalisasi perdagangan, pembukaan investasi, pembukaan sektor keuangan dan transpormasi sistem jamiman sosial eropa ke seluruh ASEAN dan berbagai agenda ekonomi dan politik lainnya.

Seluruh agenda agenda tersebut dipandang akan menjadi jalan keluar kedua regionalisme yakni ASEAN dan EU dalam menghadapi krisis global yang melanda Eropa dan Amerika 2008 yang dipicu oleh gelembung financial yang parah.

Apa yang diramalkan oleh para akademisi tersebut terbukti sampai sekarang, Uni Eropa malah meningkatkan level proteksi ekonominya. Mereka menerbitkan Buy European Act kewajiban membeli produk Eropa. Demikian juga Amerika Serikat mengeluarkan Buy Americant Product yakni kewajiban anggaran Amerika digunakan membeli produk nasional.

Apapun menyangkut pertanian. Industri dan energi, Eropa sangatlah waspada dan protekif. Namun pada saat yang sama mereka mendorong liberalisasi atau pembukaan ekonomi negara negara berkembang dan miskin. Sampai dengan saat ini praktek perdanganan semacam itu tidak menjadi jalan keluar atas krisis yang mereka hadapi.

Sekarang justru EU tersandera dengan isue baru yang lebih kuat tekanannya yakni transisi energi, yang sudah pasti tidak akan bisa dijawab dengan rezim perdagangan bebas yang kapitalistik.

Mengapa Bandung Spirit menjadi solusi? Karena krisis yang dihadapi Eropa dan Amerika tersebut akan menjadi masalah besar bagi dunia, yang akan menyeret Dunia Ketiga atau Negara Selatan dalam alam kolonialisme dan imperialisme baru, pelakunya adalah negara negara barat atau negara negara utara. Barat akan mempersiapkan blok ekonominya bagi ekspansi keluar dan proteksi ke dalam negerinya.

Sementara pada saat yang sama mereka juga bersiap melancanrkan agresi militer dan perang. Situasi ini tidak menguntungkan bagi semua pihak. Resolusi Non Blok, Spirit Bandung, adalah jalan keluar dalam mengatasi provokasi krisis.

Dunia membutuhkan solusi perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Dua kalimat yang termaktub di dalam pembukaan UUD 1945 yang menjadi dasar bagi seluruh usaha Indonesia di dalam dan diluar negeri untuk mengakhiri penjajahan atas negeri sendiri dan negeri negeri lain.

Itulah yang menjadi dasar dari resolusi KTT non blok, sumber cita cita negara non blok, suatu yang datang dari perasaan terdalam yakn penderitaan lahir batin ratusan tahun di bawah penjajahan.

Dunia yang baru dengan segenap pencapaian kemanusiaan yang baru dapat terselenggara dengan semangat kekeluargaan, kerjasama dan musyawarah mufakat. Dunia segera dapat melepaskan diri dari pesaingan yang saling mematikan. Dunia juga dapat mengakhiri ekonomi yang dibangun dengan desain konflik dan krisis.

Masalah dunia yang mulai dari gelembung krisis keuangan 2008, covid 19 dan sekarang krisis perubahan iklim membutuhkan solusi bersama, dikerjakan bersama, secara kekeluargaan dan musyawarah mufakat dalam gotong royong. Dunia membawa piagam universal Pancasila sebagai landasan untuk membangun dunia yang baru.@

*) Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Komentar
Loading...