Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas
Browsing Tag: "amang mawardi"

amang mawardi

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #22

Oleh: Amang Mawardi Bagi rekan-rekan wartawan, yang saya kisahkan ini, bukan sesuatu yang aneh. Namun, bagi teman-teman non-pers, boleh jadi cerita ini belum pernah didengar maupun dibaca. Sebagai koresponden, setiap hari kami harus…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #21

Oleh: Amang Mawardi Tahun 1977-1978 saya ngontrak di kawasan pinggiran, dekat sawah: Karang Asem, Surabaya. Ukuran rumah...eh salah, kamar ... 4 x 3 meter. Pemilik rumah cuma menyediakan amben kayu tanpa kasur, hanya tikar dengan…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #20

Oleh: Amang Mawardi Selama puluhan tahun menjalani karier sebagai wartawan, pada akhirnya membuat saya dihadapkan pada puncak kegelisahan, persisnya pada tahun 2007: mengapa saya belum menulis buku? Puncak kegelisahan ini lantaran…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #19

Oleh: Amang Mawardi Banyak cara memecahkan problem ekonomi setiap rumah-tangga, termasuk yang kami lakukan. Saat kami menikah pada tahun 1981, saya bergaji Rp 30.000 sebulan, sementara istri saya Rp 60.000. Soal gaji yang jomplang…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #18

Oleh: Amang Mawardi Umur saya 23 tahun ketika resmi bergabung dengan institusi pers. Persisnya pada tahun 1976. Saya ditempatkan (atau persisnya menempatkan diri) di "pos" Polda Jatim dan Polwiltabes. Sementara Ivans Harsono di…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #17

Oleh: Amang Mawardi Dari sekian "pos penempatan reporter" seperti Polda Jatim, Polwiltabes, Pemprov Jawa Timur, Pemkot Surabaya, Pengadilan Negeri dan sekian pos lagi, Pengadilan Agama (PA) yang paling banyak menghasilkan…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #16

Oleh: Amang Mawardi Adalah Kholili Ilyas wartawan Jawa Pos yang akrab dengan distributor film (Amerika Serikat dan Indonesia) di Surabaya. Sebagai Seksi Film PWI Jawa Timur, saya sering bekerja-sama dengan Kholili Ilyas untuk memutar…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #15

Oleh: Amang Mawardi Seputar tahun 1978-1979 saat Perwakilan Pos Kota masih berkantor di Jalan Embong Wungu 49 A Surabaya, saya didatangi Hadi Mulyanto teman sekolah saat di STM II (Kimia Industri) Surabaya. Saya pernah duduk sebagai…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #14

Oleh: Amang Mawardi Kata orang, pergaulan wartawan terlevel dari --maaf-- tukang becak sampai presiden. Itu kalau di Jakarta. Kalau di Surabaya, level yang naik ke atas mentok di gubernur. Kalau kita elaborasi, presiden atau…

Memoar Wartawan Biasa-Biasa #13

Oleh: Amang Mawardi Suatu pagi lebih kurang pukul 08.00 di seputar tahun 1983-1984, seorang koresponden Pos Kota di Jawa Timur, hadir sebagaimana setiap pagi di kantor perwakilan untuk selanjutnya melaksanakan tugas-tugas harian. Yang…