Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Merajut Kerjasama Heritage dengan Belanda

REKAYOREK.ID Sampai juga di negeri Kincir Angin, sebuah cermin yang menjadi refleksi dalam upaya menjaga karya arsitektur kolonial di Surabaya. Bukan menjaga keabadian kolonialisasi, tapi sejumlah masterpiece tertinggal di Surabaya, yang layak menjadi nilai peradaban manusia yang layak diapresiasi.

Ada nilai edukasi, nilai ekonomi dan nilai civilisasi yang dapat dijadikan pundi pundi kekuatan masa depan, jika kita mau beraksi. Yang tertinggal dari era kolonialisasi itu layak menjadi modal dalam membangun negeri ini.

Masa lalu adalah sejarah untuk masa kini. Masa kini akan menjadi sejarah untuk masa depan. Berbuat baik dan bijaksana untuk masa kini, akan mengukir sejarah baik untuk masa depan. Dengan tidak mengulangi kesalahan dan keburukan masa lalu akan menjadikan tindakan yang bijak di masa depan.

Monumen peringatan Belanda di Hindia Belanda. Foto: nng/Begandring

 

Salah satu plakard perang di Hindia Belanda, Jawa Timur 1942. Foto: nng/Begandring 

Peribahasa Jawa kuno mengatakan “Kerbau tidak masuk ke dalam kubangan yang sama”. Artinya kerbau tidak akan mengulangi kesalahan masa lalunya.

Untuk tidak terjebur ke dalam kubangan yang sama seperti kerbau, maka siapapun yang pernah terlibat dalam suatu konflik sudah saatnya saling berkomunikasi dan bekerjasama serta bergandengan tangan menatap masa depan bersama dalam pergaulan global.

SDG, Sustainable Development Goals, yang dihasilkan oleh UNESCO, patut dipatuhi bersama dalam upaya menciptakan kehidupan yang damai dan saling membantu berdasarkan heritage sehingga di masa depan tidak akan ada lagi perang tetapi perdamaian. World without war.

Upaya ini seperti yang sudah dan sedang diemban oleh Begandring Soerabaia, sebuah komunitas sejarah yang berbasis di kota Surabaya. Salah satu kegiatannya adalah melalui pelestarian cagar budaya dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pihak institusi dan pemerintah Kerajaan Belanda nantinya.

Kehadiran Begandring Soerabaia dalam Urban Heritage Strategies 2023 di kota Rotterdam adalah bagian dalam skema kerjasama program People to People secara mandiri. Penyadaran antar warga negara yang berbasis sejarah bersama (shared history) ini perlu didukung karene memiliki nilai yang bersifat universal.

Sebagai sebuah contoh dari kerjasama yang bersifat global ini adalah kegiatan bersama antara Begandring Soerabaia dengan pihak pihak di Belanda yang selama ini telah berjalan, meski masih sebatas kegiatan saling tukar menukar informasi atau kegiatan yang berbasis informasi.

Kawan Emile Lesuhuiz dari Oost Indies Doof, Amsterdam menjemput di Bandara. Foto: nng/Begandring

 

Wujudnya adalah rekomendasi agar bertemu dengan Begandring Soerabaia bila ada individu dari Belanda yang ingin datang ke Surabaya dalam rangka kegiatan penelitian tentang heritage dan lain lain. Misalnya TiMe Amsterdam (lembaga konsutan museologi dan heritage) mendapat rekomendasi dari iDiscover Hongkong agar bertemu Begandring ketika TiMe Amsterdam ke Surabaya.

Selanjutnya TiMe Amsterdam merekomendasi penulis buku buku sejarah, pasangan Auke Kok dan Dido Michielson, yang baru baru ini datang ke Surabaya pada pertengahan Juli 2023 untuk bahan tulisan biografi keluarga Dido Miechelson yang orang tuanya lahir di Surabaya.

Melalui karya karya literasi inj, sebuah tangga kerjasama People to People yang mandiri dapat mendukung kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Kerajaan Belanda. Masih ada betuk kerjasama lainnya di bidang pendidikan dan budaya seperti yang pernah digagas oleh Oost Indies Doof Amsterdan dan Begandring Soerabaia, termasuk di bidang Pariwisata antara Travel Biro Indotrack Amsterdam dan Surabaya Urban Track (Subtrck) tang dikelola Begandring Soerabaia. Rencananya tahun depan Subtrack akan menerima rombongan sejarawan dari Belanda yang akan menjelajah Surabaya dan kota kota di sekitarnya.

Kedatangan Begandring Soerabaia sebagai undangan dalam kegiatan Kursus Singkat dan Forum Urban Heritage Strategies (UHS) 2023 ini ternyata menyeret potensi kerjasama lainnya bagi Surabaya dengan pihak pihak di Belanda.

Agenda utama Begandring Soerabaia adalah Urban Heritage Strategies (UHS) 2023. Sedangkan agenda tambahan, yang mengiringi adalah pembicaraan awal tentang gagasan Sekolah Heritage (School of Heritage) antara Begandring Soerabaia dengan Erasmus University Rotterdam. Agenda lainnya adalah tentang pelestarian Makam Eropa Peneleh yang melibatkan Begandring Soerabaia, TiMe Amsterdam bersama Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Pemerintah Kerajaan Belanda.

Semoga kehadiran Begandring dalam forum diskusi di kota Amsterdam ini menjadi pintu gerbang untuk memasuki kegiatan bersama dalam mendukung kerjasama bilateral Indonesia dan Belanda.@nanang

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...