Anggie D. Widowati

Oleh: Anggie D. Widowati Masih dengan piyama tidur merah jambu, dokter Renata alias Tata membolak-balik tubuhnya di bed. Segelas susu coklat di meja kamar belum juga disentuhnya. Sudah pukul tujuh, tetapi perempuan itu tak juga…

Oleh: Anggie D. Widowati Pagi yang cerah. Seorang lelaki gemuk duduk bersantai sambil merokok. Namanya Hamidi, tetapi biasa dipanggil Onta. Mungkin karena kulitnya kecoklatan dan tubuhnya besar. Wajahnya pun bloon tak berdosa seperti…

Oleh: Anggie D. Widowati Ada sekitar 12 orang wanita muda yang duduk di ruangan itu. Ruangan itu adalah bagian dari gedung olah raga yang ada di kota itu. Di sebalik dinding terdengar suara pantulan bola atau teriakan para atlit local…

Oleh: Anggie D. Widowati Aku membuka email dan menemukan pesan yang tak terduga. Pesan pendek itu, dari May Ling, alias Ling Ling. Ling Ling, sahabatku masih keturunan China. Matanya sipit. Kulitnya putih bersih seperti kulit buah…

Oleh: Anggie D. Widowati Lokasi yang dipilih adalah tempat-tempat yang tidak ada CCTV nya, sudah disurvey dengan pasti. Semua skenario tidak boleh cacat sedikit pun, atau mereka akan terjerat hukum. Tim terdiri dari tiga orang kakak…

Oleh: Anggie D. Widowati Pandemi menjadi hal yang tak menyenangkan bagi Risa. Meskipun hanya tinggal sisa-sisa, dan sudah bebas kemana-mana tanpa aturan yang ketat, tetapi pandemi sudah mengubah segalanya. Terutama kehidupannya sebagai…