Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas

Viral

Oleh: Anggie D. Widowati

Lokasi yang dipilih adalah tempat-tempat yang tidak ada CCTV nya, sudah disurvey dengan pasti. Semua skenario tidak boleh cacat sedikit pun, atau mereka akan terjerat hukum.

Tim terdiri dari tiga orang kakak beradik, Sakira, Tamara dan Adlan. Jadi terjamin rahasia mereka. Sakira biasanya menjadi aktor utama, Tamara juru kamera sementara Adlan pemeran pembantu dan bagian sosmed.

Kali ini mereka akan melakukan syuting di sebuah restoran baru di pinggir kota. Restoran baru itu tidak laku, konon pelayannya tidak ramah. Dengan mobil sewaan Tamara dan Sakira menuju lokasi itu.

Tamara menyetir dan menyiapkan telepon genggam dengan baterai full untuk persiapan pengambilan gambar. Kakaknya turun dua ratus meter dari restoran dan jalan kaki ke lokasi.

Sementara Tamara melanjutkan perjalanan sendiri ke lokasi dan memarkir mobilnya diparkiran restoran yang kosong. Sakira sudah duduk di meja restoran, dan Tamara duduk tak jauh dari kakaknya.

“Tolong menunya ya mbak,” kata Sakira pada pelayan.

Dia memilih-milih menu dan kemudian memutuskan untuk makan dengan menu utama dan teh hangat. Begitupun Tamara, dia memilih menu dan kemudian terlihat menikmati sajian makanan.

Selesai makan Sakira membayar bill di depan kasir. Segera Tamara mengikuti dan mengantri di belakangnya. Restoran dalam keadaan kosong tak ada pembeli.

“Ini saldonya tidak cukup Bu,” kata kasir itu membanting kartu ATM Sakira.

Tiba-tiba Sakira mengeluarkan kata dengan nada tinggi.

“Jangan dibanting-banting mbak, mbak mau saya bayar cash atau pakai ATM, lihat saya punya banyak ATM,” kata Sakira dengan nada tinggi.

Kasir itu terlihat pucat.

“Jangan gitu dong, apa saya terlihat seperti orang yang tak punya uang?”

“Bukan begitu Bu.”

“Kenapa ngasihin ATM nya kasar sekali.”

Kasir itu masih diam.

“Saya mampu bayar, berapa pun saya bayar, goblog.”

Sebelum kakaknya marah-marah, Tamara sudah menyiapkan kamera dan mengambil gambar peristiwa itu.

“Mbaknya takut saya gak bisa bayar?”

Seorang dengan baju rapi mendatanginya. Sepertinya dia manager di restoran itu. Tamara mengarahkan kan kameranya pada lelaki muda itu, dan kakaknya masih terlihat masam.

“Ada apa Bu?”

“Kasir anda ini membanting kartu ATM saya, katanya tidak cukup uangnya, saya baru mau mengganti dengan kartu yang lain. Dia menghina saya seakan saya tak mampu bayar. Lihat saya punya banyak kartu ATM, kenapa kasir anda ini sombong sekali?”

“Saya minta maaf bu.”

“Carilah karyawan yang baik, jangan hanya sekedar karyawan.”

“Iya bu, maafkan saya.”

“Lihat restoran anda tidak laku.”
Tamara terus mengambil kamera, sampai akhirnya kasir itu menyelesaikan transaksi.

Sorenya video itu sudah tersebar di media sosial. Adlan, tim terakhir adalah tukang edit sekalian memposting video itu di sosmed seperti twitter, facebook, instagram, tiktok dan you tube.

Netizen ikut marah. Mereka memaki-maki kasir itu dan juga akan memboikot restoran baru itu. Kata-kata kotor netizen tersebar di seluruh media massa.

“Kasir kasar, pengen nampol palanya.”

“Perawan gak laku kali.”

Esoknya manager memberikan klarifikasi dan meminta maaf karena kelakuan kasirnya yang kurang sopan.

“Bahwa peristiwa itu benar, saya akan memberikan sangsi pada karyawan saya,” kata si Manager.

“Semoga ini menjadi pelajaran buat kita dan saya atas nama pihak restoran meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.”

Dia mengundang Sakira ke restorannya untuk berdamai. Kali ini Sakira datang bersama Adlan si adek bungsu. Dengan berbaju rapi dan berdasi, Adlan diaku sebagai pengacaranya. Penampilan Adlan memang luar biasa. Kegantengannya membuat netizen terpesona.

“Pengacara muda yang ganteng, jadi naksir,” kata netizen melihat foto gagah si Adlan.

“Bajunya serasi banget.”

“Sama gue juga punya baju kayak punya dia, merk kesayangan saya,” komentar netizen untuk pakaian Adlan.

Kedua kakak beradik ini berunding dengan manager restoran dengan sajian makanan istimewa. Awalnya Sakira jual mahal dan masih merasa terhina.

“Tolong janga perkarakan kami, kasir sudah saya pecat.”

“Mungkin sudah banyak yang tersinggung dengan kelakuannya.”

“Iya, karena itu saya bertindak tegas.”

Setelah satu jam mereka keluar dari restoran dengan rasa puas. Manager itu mengalah dan memberi mereka sejumlah uang asal tidak memperkarakan mereka di depan hukum.

Di depan restoran, Tamara sudah menunggu dengan mobil sewaan untuk menjemput kakak dan adiknya keluar dari restoran itu.@

Sumber: anggiedwidowati.blogspot.com

Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari penggunaan kata yang mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Loading...