Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas
Browsing Tag: "titik nadhir"

titik nadhir

Titik Nadhir #30

Oleh: Jendra Wiswara Sejak masih muda keluarga Lik Man bertani nanas di kaki gunung Kelud. Atau tepatnya keluarga istri Lik Man. Lik Man hanya meneruskan saja usaha mertuanya bercocok tanam nanas. Ya sejak menikah, mereka kebagian…

Titik Nadhir #29

Oleh: Jendra Wiswara Sebelum meninggalkan Blitar, aku menyempatkan mampir di makam Bung Karno. Duduk di depan makamnya, aku termenung. Tak banyak yang bisa kuceritakan mengenai Proklamator ini. Sebab sudah banyak versi menyebutkan…

Titik Nadhir #28

Oleh: Jendra Wiswara Saat Subuh, aku sholat berjamaah dengan Kyai Masyhuri. Hanya berdua saja. Aku dan dia. Namun demikian, aku bisa merasakan kekhusyukan. Betapa Kyai Masyhuri sangat fasih dalam membaca surat-surat Alquran. Selepas…

Titik Nadhir #27

Oleh: Jendra Wiswara Di Jember aku tidak menginap. Sekiranya perjalanan kuteruskan ke Blitar. Sebelumnya aku sudah menghubungi temanku Kuncoro. Rencananya mau mampir. Namun aku harus melewati rute yang tak mengenal kata usai. Melewati…

Titik Nadhir #26

Oleh: Jendra Wiswara Aku meneruskan perjalanan menuju Jember. Tiga jam berjalan akhirnya aku tiba. Untuk melepas lelah aku berhenti di alun-alun. Saat itu kurasakan tenggorokan kering. Aku yakin dengan minuman dingin rasa haus akan…

Titik Nadhir #25

Oleh: Jendra Wiswara Paginya pukul tujuh, sewaktu jalanan dipadati orang-orang berangkat ke kantor, kukebut motorku sekencang-kencangnya. Meninggalkan semua kenangan di Denpasar. Angin berhembus mengiringi mesin motor dan debu jalanan.…

Titik Nadhir #24

Oleh: Jendra Wiswara  Mentari menyeruduk memasuki pori-pori kulit kepalaku, aku telah menginjak Denpasar. Reza duduk di galeri memandangi lukisan terbarunya. Bibirnya komat-kamit. Ucapannya tak jelas, mungkin juga mengkhayal. Kau,…

Titik Nadhir #23

OlehL Jendra Wiswara Puluhan orang berbadan kekar dan bertelanjang dada berkumpul di depan tenda. Mereka membawa tombak yang tergenggam di tangan kanan. Mata runcingnya menghadap ke angkasa. Sebuah pedang berukuran satu meter…

Titik Nadhir #22

Oleh: Jendra Wiswara Memasuki musim kemarau, udara dingin mulai merambati sekujur tubuh. Tak seorang pun menyertaiku, hanya beban ransel yang terpikul di pundak. Aku melangkahkan kaki menuju terminal Ubung Denpasar.  Beberapa langkah…

Titik Nadhir #21

Oleh: Jendra Wiswara Sepulang dari Kuta, esoknya kami memutuskan sebuah perkara paling dramatis. Yoga pulang. Sementara, kami telah sampai di ujung salah satu tahap yang sangat penting dalam perjalanan kami: Uang menipis. Uang kami…