Rekayorek.id, Portal berita dan wadah berbagi kreativitas
Browsing Tag: "bahu laweyan"

bahu laweyan

Bahu Laweyan #45

Oleh: Jendra Wiswara Malam itu sangat indah suasananya. Langit cerah. Terlihat jutaan bintang berkumpul. Bulan berpendar. Udara sejuk. Angin berhembus sepoi-sepoi. Di sekeliling pondok pesantren yang terdengar suara anak-anak mengaji.…

Bahu Laweyan #44

Oleh: Jendra Wiswara  Tak terasa sudah seminggu Nunuk menetap di pondok pesantren. Selama itu pula dia dipertontonkan rutinitas anak-anaknya yang sangat luar biasa. Sesungguhnya Allah memberi anak-anak Nunuk warid, agar kepadaNya…

Bahu Laweyan #43

Oleh: Jendra Wiswara Sejam berlalu. Rupa-rupanya bapaknya Nunuk sudah bosan dengan pemandangan pedesaan. Dia meninggalkan warung kopi. Kembali ke pondok. Melihat anaknya dan bapak dari cucu-cucunya masih di balai-balai bambu, sang bapak…

Bahu Laweyan #42

Oleh: Jendra Wiswara Matahari mulai tenggelam. Udara pedesaan terasa segar. Badan mulai bebas digerakkan. Sudah waktunya untuk sholat Magrib berjamaah. Iksan mengajak Nunuk pergi ke masjid. “Hari ini jadwalku mengimami. Nanti obrolan kita…

Bahu Laweyan #41

Oleh: Jendra Wiswara Kerinduan antara ibu dan anak masih belum berkesudahan. Iksan tahu, masih banyak setumpuk cerita yang hendak disampaikan anak-anaknya pada ibunya. Demikian pula sebaliknya, Nunuk pasti sangat ingin menanyakan banyak…

Bahu Laweyan #40

Oleh: Jendra Wiswara Aisyah bertanya pada Nunuk, apakah ingin bertemu Muhammad. Perempuan bahu laweyan itu menjawab iya. Namun khusus Muhammad, Nunuk yakin anaknya itu tidak akan mengenalinya seperti Aisyah dan Fatimah. Sebab sewaktu…

Bahu Laweyan #39

Oleh: Jendra Wiswara Nunuk terharu melihat Aisyah berdiri di hadapannya. Memeluk erat kakeknya. Dia tak kuasa hati melihat pemandangan indah itu. “Aisyah, kau sudah besar, Nak!” Batin Nunuk. Pakaian Aisyah putih. Bawahannya abu-abu. Rapi…

Bahu Laweyan #38

Oleh: Jendra Wiswara “Apa kamu siap bertemu dengan anak-anakmu?” Bapaknya Nunuk bertanya. “Insya Allah, siap pak,” jawab Nunuk. “Termasuk Iksan!” Mendengar ini Nunuk tidak langsung terdiam. Dia meneroboskan pandangan pada bapaknya.…

Bahu Laweyan #37

Oleh: Jendra Wiswara Suud pamit pulang. Sebelum pergi, pedagang sayur itu sempat menuliskan alamat lengkap Sahid dalam huruf latin di kertas kosong yang telah diterjemahkan dari Arab Pegon. Ya, supaya Nunuk dapat membacanya. “Aku…

Bahu Laweyan #36

Oleh: Jendra Wiswara Mulut Suud tak henti-hentinya mengucap istigfar usai membaca kertas berisi tulisan Arab gundul. Sesekali dia memejamkan mata. Mengenangkan risalah yang sudah lama sekali dia lupakan. Gara-gara tulisan itu,…